Beberapa hari yang lalu Presiden Tsai Ing-wen mengirim surat kepada Paus Fransiskus dari Gereja Katolik sebagai tanggapan atas Pesan Kepausan pada Hari Perdamaian Dunia ke-56.
Dalam Pesan Kepausan tersebut, Paus Fransiskus menggambarkan peperangan sebagai virus dengan vaksin penawar yang belum ditemukan, dan menyeru semua pihak untuk bekerja sama memulihkan dunia yang porak-poranda akibat konflik dan pandemi. Paus Fransiskus juga menyoroti diperlukannya pengembangan kebijakan yang bersahabat untuk para migran. Presiden Tsai sangat sepakat dengan pandangan tersebut.
Perang yang pecah antara Rusia dan Ukraina sejak bulan Februari telah memperlihatkan betapa berharganya perdamaian. Menjaga keamanan regional telah menjadi konsensus yang disepakati oleh para pemimpin negara. Dalam pidato Hari Nasional 2022, Presiden Tsai Ing-wen menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah dasar bagi pengembangan hubungan lintas selat, dan konfrontasi bersenjata bukanlah sebuah pilihan. Hanya dengan menghormati komitmen masyarakat Taiwan terhadap kedaulatan, demokrasi dan kebebasan, barulah akan ada dasar untuk melanjutkan interaksi lintas selat yang konstruktif.
Masyarakat Taiwan sangat memahami kekejaman perang. Pada bulan Maret tahun lalu, masyarakat Taiwan mendonasikan USD 30 juta dan 650 ton barang kebutuhan pokok untuk pengungsi Ukraina. Instansi pemerintah juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kelompok masyarakat di Ukraina untuk menyalurkan bantuan ke rumah sakit, gereja, dan sekolah-sekolah demi membantu masyarakat Ukraina untuk melewati masa-masa sukar ini.
Pada tahun 1995 Taiwan meluncurkan Asuransi Kesehatan Nasional (NHI) untuk memastikan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk layanan kesehatan. Dalam komunitas internasional, Taiwan memberikan upaya terbaik dalam membantu pencegahan pandemi, seperti memberikan donasi masker dan peralatan pelindung, serta berbagai perlengkapan untuk pihak-pihak yang membutuhkan. Taiwan memiliki dedikasi untuk menjadi pulau yang tangguh, dan menghadirkan Taiwan yang lebih baik kepada dunia.
Meskipun masih dimarginalisasi oleh WHO, kontribusi yang diberikan Taiwan sebagai kekuatan positif akan menghasilkan sebuah siklus kebaikan. Taiwan berharap di masa yang akan datang tujuan WHO, yaitu “Kesehatan untuk Semua” dapat terwujud.
Tantangan besar lainnya yang sedang dihadapi oleh dunia adalah perubahan iklim. Saat ini Taiwan sedang berupaya untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050, dan Taiwan akan bekerja sama dengan Takhta Suci dalam berbagai proyek lingkungan, termasuk mendorong pertanian pintar, sistem energi surya, dan kendaraan listrik.
Lebih dari satu juta masyarakat Taiwan adalah penduduk baru atau keturunan dari penduduk baru. Dengan kebijakan imigrasi yang inklusif, dan penghormatan terhadap kelompok etnis yang berbeda, pemerintah membantu penduduk baru untuk berasimilasi dengan masyarakat Taiwan melalui pendidikan, serta beragam kegiatan untuk memfasilitasi penyampaian warisan budaya yang mereka miliki.
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, dan kegelapan itu tidak menguasainya. Taiwan berkeinginan untuk melayani sebagai cahaya dalam dunia, dan akan bekerja sama dengan Takhta Suci untuk menciptakan masyarakat yang lebih berkeadilan dan damai bagi kemanusiaan.