Menlu Joseph Wu menyampaikan bahwa Taiwan adalah negara demokratis yang bebas, dan tercantum sebagai salah satu negara paling bebas di Asia. Selama 70 tahun terakhir, Taiwan terus menghadapi ancaman otoritarianisme Tiongkok, dan berdiri di garis terdepan dalam melindungi demokrasi. Menlu Joseph Wu menekankan pentingnya memperkuat kemampuan pertahanan, meningkatkan tekad pertahanan masyarakat, dan menggalang dukungan internasional untuk menahan upaya militer Tiongkok menyerang Taiwan.
Hal tersebut disampaikan oleh Menlu Joseph Wu dalam wawancara eksklusif dengan sutradara dokumenter Dave Leins dari stasiun televisi Swiss berbahasa Jerman “SRF” dan jaringan siaran bersama Swedia, Jerman, Austria “3Sat”. Dokumenter tersebut telah ditayangkan pada tanggal 6 Desember 2023 pada saluran televisi 3Sat dengan judul "Ancaman Tiongkok terhadap Dunia dan Taiwan".
Menlu Joseph Wu juga menyoroti perbedaan sistem antara Tiongkok dengan negara demokrasi, di mana kebijakan diputuskan berdasarkan kepentingan pribadi pemimpin dan sulit diprediksi. Taiwan memiliki peran penting yang tidak tergantikan dalam rantai pasokan global. Sebanyak 90% chip semikonduktor mutakhir dunia diproduksi oleh Taiwan, dan lalu lintas 50% kargo internasional dilakukan melalui Selat Taiwan. Taiwan memiliki posisi penting dalam geopolitik dan rantai pasokan industri teknologi. Apabila Taiwan mengalami serangan militer, hal ini akan menimbulkan dampak yang sangat serius terhadap perekonomian global.
Taiwan akan menggelar pemilihan umum pada tanggal 13 Januari tahun depan, sementara Tiongkok terus melakukan intervensi melalui serangan siber, disinformasi, dan perang kognitif. Taiwan, dengan pengalaman yang dimiliki, melawan infiltrasi dan pengaruh Tiongkok, serta berbagi pengalaman dan menjalin kerja sama erat dengan negara-negara lain yang mengalami serangan disinformasi dari Tiongkok dan Rusia.
Menlu Joseph Wu menekankan bahwa ambisi Tiongkok tidak hanya berakhir pada Taiwan. Saat ini berbagai negara juga telah meningkatkan kewaspadaan terhadap ekspansi Tiongkok, menolak perubahan sepihak terhadap status quo di Selat Taiwan, dan menegaskan eratnya kaitan antara perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dengan kemakmuran dunia.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Filipina, Jepang, Korea Selatan, dan Australia telah melakukan latihan militer di kawasan Asia-Pasifik. Jepang telah meningkatkan anggaran pertahanan dua kali lipat dalam 5 tahun terakhir, sementara Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan membentuk aliansi baru setelah Pertemuan Tingkat Tinggi Camp David. Semua hal ini memperlihatkan persiapan yang dilakukan untuk menghadapi situasi regional, dan dapat menekan niat Tiongkok menyerang Taiwan.
Menlu Joseph Wu menyeru Jerman, Swiss, dan Austria untuk memperkuat kerja sama dengan Taiwan, memperkuat persatuan komunitas demokrasi, bersama-sama menahan ekspansi otoritarianisme.