Gedung Putih Amerika Serikat merilis pernyataan bersama untuk memperingati satu tahun "KTT Camp David" AS-Jepang-Korsel pada tanggal 17 Agustus 2024. Selain menekankan pada upaya untuk terus memperdalam kemitraan trilateral dalam bidang keamanan, teknologi, dan ekonomi berdasarkan "Prinsip Camp David" yang diungkapkan pada KTT tahun lalu, Gedung Putih juga menegaskan kembali komitmen untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, serta bersama-sama menjaga visi dan menghadapi tantangan global.
Keamanan kawasan Indo-Pasifik merupakan isu yang menjadi fokus dan perhatian internasional secara luas. Dalam beberapa waktu terakhir, pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik dan menentang upaya mengubah status quo terus menjadi pembahasan, seperti dalam Dialog Indo-Pasifik AS-Jepang-Korsel dan pertemuan trilateral menteri pertahanan, KTT trilateral AS-Jepang-Filipina, "Konsultasi Tingkat Tinggi AS-Uni Eropa tentang Indo-Pasifik", "Konsultasi Tingkat Menteri AS-Australia" (AUSMIN), serta pernyataan bersama di berbagai forum multilateral dan bilateral seperti AS-Italia, AS-Jepang.
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menegaskan bahwa Taiwan sebagai anggota yang tidak terpisahkan dari kawasan Indo-Pasifik akan terus bekerja sama dengan AS, Jepang, Korea Selatan, dan semua mitra sehaluan untuk bersama-sama menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik.
Sehari sebelumnya pada tanggal 16 Agustus 2024 Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique A. Manalo, dalam forum "Asosiasi Jurnalis Asing Filipina" (FOCAP Forum) menyatakan bahwa situasi di Selat Taiwan sangat penting bagi Filipina, dan semua pihak diharapkan dapat menyelesaikan sengketa secara damai.
Ini merupakan pernyataan publik kedua yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Filipina untuk mendukung perdamaian di Selat Taiwan setelah pernyataan bersama 2+2 AS-Filipina pada tanggal 30 Juli yang menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyambut baik dan mengafirmasi pernyataan tersebut, serta berkomitmen untuk terus memperdalam hubungan kerja sama substansial dengan Filipina di bawah nilai-nilai "Diplomasi Komprehensif", aliansi, dan tiga pilar ekonomi perdagangan.
Pejabat tinggi pemerintah Filipina, termasuk Presiden Ferdinand Romualdez Marcos Jr. (PBBM) dan Menteri Luar Negeri Enrique A. Manalo, dalam beberapa waktu terakhir telah beberapa kali menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai situasi di Selat Taiwan, dan menyerukan perlunya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyambut baik upaya komunitas internasional untuk terus berjuang bersama Taiwan dalam melindungi stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan, serta mempertahankan nilai-nilai universal seperti demokrasi, kebebasan, supremasi hukum, dan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.