Perdana Menteri Cho Jung-tai menyampaikan pidato "Harapan Baru, Kekuatan Baru, Arah Baru" sebelum memulai rapat kabinet, Kamis, 2 Januari 2025. Perdana Menteri Cho Jung-tai menyatakan ia berharap dengan persatuan dan kerja sama seluruh rakyat dan instansi pemerintah, kekuatan baru dapat dikerahkan menuju arah baru. Diperlukan kerja sama antarkementerian, serta antara pemerintah pusat dan daerah, untuk menyelesaikan semua tugas yang diamanatkan oleh rakyat dan ditugaskan oleh Presiden, demi merealisasikan setiap target dan kebijakan.
Perdana Menteri Cho Jung-tai menegaskan bahwa perkembangan ekonomi dan penguatan keamanan adalah dua tugas utama pemerintah. Dalam hal perkembangan ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi negara tahun lalu diperkirakan mencapai 4,27%. Sementara itu, pasar saham pada hari penutupan perdagangan tanggal 31 Desember, tercatat mencapai 23.035 poin, dengan kenaikan sepanjang tahun sebesar 5.105 poin, mengalami kenaikan terbesar dalam 25 tahun terakhir, dan kapitalisasi pasar melampaui NTD 80 triliun.
Namun, di balik angka pertumbuhan ekonomi dan pasar saham ini, pemerintah juga harus mengejar distribusi sosial yang adil, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. Hal ini akan menjadi arah kerja pemerintah ke depan. Dalam hal penguatan keamanan, pemerintah akan terus mendorong kebijakan "Lima Tindakan dan Tujuh Keamanan", terutama upaya pemberantasan penipuan dan narkotika yang masih memerlukan peningkatan. Selanjutnya, langkah-langkah ini akan terus diperjuangkan, dan berbagai strategi serta tindakan akan terus diluncurkan untuk mencapai “Tujuh Keamanan” tersebut.
Selain bidang ekonomi dan keamanan, Perdana Menteri Cho Jung-tai menyampaikan beberapa hal penting lainnya. Pertama adalah di bidang stabilisasi harga agar setiap individu dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Kedua, mempersempit kesenjangan antara orang kaya dan miskin. Ketiga, mendorong pembaruan perkotaan dan rekonstruksi bangunan tua yang berisiko, yang merupakan pekerjaan penting untuk mengubah wajah kota. Keempat, menyelesaikan transisi energi kedua yang aman dan stabil untuk pasokan listrik.
Perdana Menteri Cho Jung-tai juga menyampaikan pandangan mengenai kekuatan baru dan arah baru. Ada empat sumber kekuatan baru yang ia sebutkan: pertama, keyakinan untuk menjaga tatanan konstitusional; kedua, melindungi hak-hak rakyat sebagaimana diatur dalam konstitusi, di mana pemerintah menunjukkan tekad penuh untuk mempertahankannya; ketiga, terus memikul tanggung jawab untuk memperkuat pertahanan nasional dan meningkatkan kekuatan negara; keempat, kebijakan pemerintah yang sepenuhnya berorientasi pada kepedulian dan pengembangan masyarakat, untuk memberikan dorongan kekuatan yang lebih besar.
Perdana Menteri Cho Jung-tai lebih lanjut menjelaskan pemerintah juga memiliki arah baru lainnya. Pertama, menjalin hubungan lebih erat dengan negara-negara mitra demokratis, dan mengembangkan hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan baru antara Taiwan dan Amerika Serikat.
Kedua, sama seperti “Komisi Ketahanan Pertahanan Sosial” yang telah dibentuk di Istana Kepresidenan, sebuah kelompok kerja juga akan dibentuk di bawah Yuan Eksekutif.
Ketiga, mempertahankan komunikasi lintas selat dengan prinsip kesetaraan, martabat, dan keteraturan. Tujuan ini tidak akan berubah. Keempat, menciptakan lingkungan kerja yang rasional, bersahabat, dan aman, sehingga budaya dalam sistem kepegawaian dalam instansi pemerintah dapat berubah secara menyeluruh.
Kelima, kebijakan perawatan jangka panjang 3.0 bukan hanya peningkatan kuantitas, tetapi juga kualitas, yang akan terus dikembangkan mulai dari keluarga, kesejahteraan sosial, hingga layanan medis. Keenam, mendorong kebijakan Negara Cerdas 2.0, untuk mewujudkan konsep "Pulau Teknologi Pintar, Masyarakat Digital Baru" dalam aspek teknologi dan industri.
Terakhir, Perdana Menteri Cho Jung-tai mengucapkan terima kasih atas kerja sama sektor industri, serta saran dari para akademisi dan pakar. Target pengendalian gas rumah kaca tahap ketiga akan mulai diterapkan secara bertahap pada tahun ini.