UNFCCC COP30 diselenggarakan di Belém, Brasil, pada 10-21 November 2025, dengan Leaders Summit berlangsung pada 6 dan 7 November. Pada forum tersebut, sejumlah pemimpin dan pejabat tinggi dari negara-negara sahabat diplomatik, yaitu Perdana Menteri Eswatini Russell Mmiso Dlamini; Presiden Palau Surangel S. Whipps, Jr.; Menteri Luar Negeri Republik Kepulauan Marshall Kalani Kaneko; Menteri Lingkungan Hidup Federasi Saint Kitts dan Nevis Joyelle Clarke; serta Menteri Dalam Negeri, Perubahan Iklim, dan Lingkungan Tuvalu Maina Vakafua Talia, menyampaikan pernyataan yang mendukung partisipasi Taiwan dalam mekanisme UNFCCC.
Perdana Menteri Eswatini Russell Mmiso Dlamini dalam pidatonya menegaskan bahwa prinsip “tidak meninggalkan siapa pun” bukan hanya slogan, tetapi komitmen yang harus diwujudkan. Ia menyerukan solidaritas global untuk menghadapi salah satu tantangan terbesar umat manusia, sekaligus mendorong inklusi penuh seluruh anggota komunitas internasional, termasuk ROC Taiwan, yang hingga kini masih dimarginalisasi dari proses partisipasi.
Presiden Palau Surangel S. Whipps, Jr. dalam pernyataannya menyampaikan bahwa prinsip tersebut harus menjadi landasan utama dalam diskusi iklim. Ia menilai bahwa seluruh pemangku kepentingan, termasuk Taiwan, harus memperoleh ruang berpartisipasi, mengingat Taiwan dapat berkontribusi secara signifikan melalui upaya berbasis sains yang mendorong transformasi global.
Menteri Luar Negeri Republik Kepulauan Marshall Kalani Kaneko menyatakan bahwa Republik Kepulauan Marshall secara konsisten menyerukan agar komunitas internasional mengakomodasi Taiwan sebagai bagian dari UNFCCC. Menurutnya, seluruh negara harus terlibat dalam penyusunan solusi dan memiliki hak untuk bersuara dalam COP30.
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) mengucapkan terima kasih atas dukungan komunitas internasional terhadap upaya Taiwan untuk bergabung dalam mekanisme tata kelola lingkungan global. Taiwan menegaskan kesiapannya menjalankan tanggung jawab sebagai anggota komunitas internasional, serta akan terus memperkuat kerja sama dengan negara sahabat dan mitra sehaluan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.