Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, pada 7 Desember 2025 mengadakan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, di Tokyo, Jepang. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan merupakan elemen yang tak tergantikan bagi keamanan dan kemakmuran kawasan maupun dunia.
Mereka juga dengan tegas menentang segala upaya untuk secara sepihak mengubah status quo melalui penggunaan kekerasan atau paksaan, serta menekankan bahwa isu lintas selat harus diselesaikan secara damai melalui dialog. Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung menyambut baik serta mengucapkan terima kasih atas pernyataan tersebut.
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyoroti bahwa Tiongkok terus melakukan ekspansi militer dan tindakan provokatif di kawasan Laut China Timur, Laut China Selatan, serta Samudra Pasifik, termasuk insiden terbaru di mana pesawat militer Tiongkok melakukan penyinaran radar terhadap pesawat Pasukan Bela Diri Jepang.
Tindakan-tindakan tersebut secara nyata telah menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan kawasan Indo-Pasifik maupun keamanan global, sekaligus memicu keprihatinan mendalam dari masyarakat internasional. MOFA Taiwan menyatakan akan terus memantau secara saksama perkembangan situasi regional dan menyerukan agar Tiongkok menjalankan tanggung jawabnya sebagai negara besar dengan menghentikan segala tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan serta membahayakan keamanan dan stabilitas regional.
Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, Taiwan akan terus memperkuat kemampuan pertahanan diri serta ketahanan pertahanan seluruh masyarakat, sekaligus mempererat kerja sama dengan negara-negara sahabat yang menjunjung nilai-nilai demokrasi. Upaya tersebut ditujukan untuk bersama-sama menjaga tatanan internasional berbasis aturan, serta perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik.