Liang Chen lahir dan dibesarkan di Beijing, kemudian menikah dengan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Slovakia. Kurang lebih setahun yang lalu, sang suami ditugaskan untuk menjadi diplomat di Taiwan, dan Liang Chen yang memiliki gelar S3 sastra Slovakia, mulai menjembatani pertukaran budaya antara Taiwan dan Slovakia melalui penerjemahan buku anak-anak.
Suami Liang Chen, Martin Podstavek, adalah Kepala Kantor Perwakilan Slovakia di Taipei. Liang Chen adalah lulusan Beijing Language and Culture University jurusan bahasa Eropa (konsentrasi bidang studi bahasa Slovakia). Pada tahun 2007 ia pergi ke Slovakia untuk melanjutkan studi S2 dan S3.
Di rumah tempat tinggal Liang Chen, terdapat lebih dari 400 buku anak-anak hasil karya penulis Taiwan. Ketika diwawancara, Liang Chen menunjukkan sebuah buku yang sangat membuatnya terharu. buku tersebut bercerita tentang perjuangan seorang anak merawat neneknya yang mengalami demensia. Dengan menerjemahkan buku anak-anak Taiwan ke dalam bahasa Slovakia, Liang Chen berharap agar anak-anak di Slovakia dapat membaca buku-buku Taiwan yang berkualitas.
Untuk mempopulerkan buku-buku tersebut, Liang Chen mengirimkan hasil terjemahannya satu per satu ke perusahaan penerbit di Slovakia. Walaupun sempat mengalami kendala, namun usaha Liang Chen akhirnya tidak sia-sia, Kementerian Kebudayaan (MOC) dan Pusat Informasi Budaya Slovakia (LIC) bersedia memberikan subsidi penerbitan. Tahun ini di Taiwan akan diterbitkan buku dongeng bergambar dari Slovakia berjudul "12 Peri Bulan", dan pada saat yang sama di Slovakia akan diterbitkan buku "Nenek yang Bahagia".
Liang Chen berencana untuk mengundang penulis buku anak dan novel ke Slovakia agar bisa melakukan pertukaran dengan masyarakat di sana. Dan tahun ini, beberapa ilustrator Slovakia juga akan berkunjung ke Taiwan untuk menggelar pameran. Melalui kegiatan pertukaran ini, Liang Chen ingin mempopulerkan buku-buku Taiwan di Eropa, mulai dari Slovakia, lalu ke negara-negara tetangga seperti Republik Ceko, Polandia, Austria, Jerman, dan lain-lain.
Waktu kecil, Liang Chen pernah mendengar tentang Taiwan, namun baru memiliki kesempatan untuk datang pertama kali pada bulan September 2017. Ketika tiba di Taiwan, Liang Chen melihat terdapat beragam budaya di Taiwan, seperti budaya Jepang, Tionghoa, Hakka, dan lain-lain. Di samping itu, masyarakat Taiwan adalah masyarakat yang sangat ramah dan penuh kehangatan.
Liang Chen yang saat ini berusia 34 tahun dan sudah menjadi warga negara Slovakia, mulai merasakan bahwa Taiwan adalah tempat yang sangat unik dan istimewa. Liang Chen mengatakan bahwa kakek buyut dari keluarga ibunya yang bernama Jin Wen, adalah pilot angkatan udara ROC yang meninggal di usia 34 tahun ketika berperang melawan Jepang dalam pertempuran di Changsha.
Setelah datang ke Taiwan, Liang Chen ingin mengunjungi National Revolutionary Martyrs' Shrine (kuil yang dibangun untuk mengenang para pahlawan dan pejuang ROC), dan berharap bisa menemukan nama sang kakek buyut. Ketika ia sampai di kuil, ia merasa sangat terkejut dan terharu karena menemukan bahwa papan nama bertuliskan "Jin Wen" disertai pangkat kehormatannya ada di sana.
Pada awal tahun 2018, ayah dan ibu Liang Chen juga memutuskan untuk berkunjung ke Taiwan karena ingin melihat papan nama tersebut, dan meletakkan karangan bunga. Liang Chen mengatakan, "Tiongkok memilih untuk melupakan peristiwa dan para pejuang yang meninggal saat itu, tetapi Taiwan memilih untuk selamanya mengenang pengorbanan mereka, kami sekeluarga merasa sangat terharu."