Menyusul dampak serius Topan Ragasa yang melanda Hualien, Presiden Lai Ching-te pada hari Kamis, 25 September 2025 meninjau Pos Komando Lapangan Tentara Nasional dan Instalasi Pengolahan Air Guangfu. Presiden menyampaikan kepedulian terhadap kondisi warga terdampak, memantau proses pemulihan pascabencana, sekaligus memberikan penghargaan dan semangat kepada pasukan tentara nasional yang terlibat dalam operasi penyelamatan.
Presiden Lai menegaskan bahwa pemerintah pusat akan mengerahkan seluruh sumber daya untuk membantu Hualien. Pemerintah berdiri bersama warga setempat, dan akan mempercepat proses penyelamatan, pemulihan, dan rekonstruksi agar kehidupan masyarakat segera kembali normal.
Meski mata angin Topan Ragasa tidak memasuki wilayah utama Taiwan, radius angin kencang yang luas memicu hujan deras di Hualien, Taitung, Kaohsiung, dan Pingtung. Di Hualien, curah hujan selama empat hari mencapai 700–800 milimeter, menyebabkan luapan bendungan alami di Sungai Mataian dan menimbulkan kerusakan parah.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, melalui akun resminya di platform X menyampaikan belasungkawa atas korban Topan Ragasa, serta memanjatkan doa agar masyarakat terdampak segera pulih. Ungkapan simpati juga datang dari Kepala Asosiasi Pertukaran Jepang-Taiwan (JTEA), Katayama Kazuyuki, serta Ketua Japan-ROC Diet Members’ Consultative Council, Furuya Keiji, bersama sejumlah anggota parlemen Jepang lintas partai.
Shigeru Ishiba sebelumnya juga telah dua kali menyampaikan pesan simpati atas bencana yang menimpa Taiwan, termasuk Topan Danas pada Juli dan hujan lebat di wilayah selatan pada Agustus tahun ini. Hal tersebut, menurut pemerintah Taiwan, mencerminkan eratnya persahabatan kedua negara. Taiwan dan Jepang selalu saling membantu dalam menghadapi bencana besar, menjadikan hubungan kerja sama kedua pihak sebagai teladan di komunitas internasional.