Menyambut perayaan hari jadi ke-100, National Palace Museum (NPM) mengadakan acara jamuan minum teh dengan jurnalis media massa, Rabu, 7 Mei 2025.
 
Acara ini dipimpin oleh Direktur Utama NPM Hsiao Tsung-huang, untuk memaparkan perkembangan proyek “NPM Baru”, yaitu serangkaian pameran istimewa dalam rangka perayaan ulang tahun ke-100 NPM, serta peluncuran cendera mata edisi khusus, serta publikasi buku baru berjudul Catatan Peristiwa Penting National Palace Museum (Edisi Lanjutan).
  
Hsiao Tsung-huang menjelaskan tahun 2025 memiliki makna simbolis yang sangat besar dalam sejarah NPM. National Palace Museum (NPM) pertama kali didirikan pada tanggal 10 Oktober 1925 di Beijing, kemudian membuka gedung barunya di Waishuangxi, Taipei pada tahun 1965, dilanjutkan dengan pembukaan NPM cabang selatan di Chiayi pada tahun 2015. Oleh karena itu, tahun 2025 bukan hanya menjadi peringatan satu abad berdirinya NPM, tetapi juga menandai 60 tahun berdirinya NPM di Taipei dan 10 tahun NPM cabang selatan di Chiayi.
Di Museum Nasional Ceko akan digelar pameran “100  Koleksi Pilihan NPM dan Kisahnya”, menampilkan 131 artefak unggulan seperti Kubis Giok, peti benda pusaka, dan Lukisan Panorama Festival Qingming.
Dalam kesempatan ini, Hsiao Tsung-huang juga menyampaikan data kunjungan NPM hingga akhir April 2025, yaitu sekitar 640.000 pengunjung di NPM cabang Taipei dan 350.000 di cabang Chiayi. Kedua angka tersebut telah melampaui angka pada periode yang sama di tahun lalu (620.000 dan 280.000). Target angka kunjungan gabungan tahun 2025 ditetapkan sebesar 3,5 juta orang (2,4 juta di Taipei dan 1,1 juta di Chiayi). Meskipun target ini penuh tantangan, terlebih setelah anggaran promosi tahun ini mengalami pemangkasan besar-besaran oleh Yuan Legislatif, NPM tetap berkomitmen untuk mengejar target tersebut.
 tahun 2025 bukan hanya menjadi peringatan satu abad berdirinya NPM, tetapi juga menandai 60 tahun berdirinya NPM di Taipei dan 10 tahun NPM cabang selatan di Chiayi.
Selanjutnya, pada bulan November, NPM akan berpartisipasi dalam pameran bertema “Naga” di Paris, Prancis. Pameran tersebut akan menghadirkan 85 kelompok artefak yang terdiri dari lukisan, peralatan, dan dokumen bersejarah. Pameran ini bertujuan memperkenalkan simbol naga dalam budaya Asia Timur, serta menggambarkan bagaimana kepercayaan masyarakat Tionghoa terhadap naga memengaruhi ranah agama, politik, seni, sosial, hingga kehidupan sehari-hari masyarakat.