Pameran Buku Internasional Anak dan Remaja Taiwan (TICYBF) perdana dimulai tanggal 18 hingga 21 September di Taichung International Exhibition Center, dan mengusung tema “Crossing Cities, Reading without Borders” (Menyebrangi Kota, Membaca Tanpa Batas). Kota Taichung mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertama.
Menteri Kebudayaan Li Yuan dalam konferensi pers pra-pameran menyampaikan bahwa sejak menjabat, ia selalu menempatkan “anak dan remaja sebagai prioritas” dalam kebijakan budaya. Baginya, cara sebuah negara memperlakukan dan mendidik generasi muda mencerminkan tingkat kemajuan budaya dan peradabannya.
Kementerian Kebudayaan (MOC) dalam rilis berita menjelaskan pameran perdana ini turut didukung oleh Kantor Ekonomi, Perdagangan dan Promosi Budaya Italia, Pemerintah Kota Taichung, serta sektor industri penerbitan. Selama pameran, penulis, ilustrator, agen hak cipta, dan profesional penerbitan dari 14 negara akan hadir di Taiwan untuk menggelar kegiatan literasi dan pertemuan bisnis. Sebanyak 127 peserta pameran akan menyajikan lebih dari 200 acara, termasuk seminar, lokakarya, dan kegiatan kreatif sepanjang 18-21 September.
Selain itu, tujuh lembaga budaya di bawah Kementerian Kebudayaan turut (MOC) menghadirkan area pameran bersama, antara lain Museum Hak Asasi Manusia Nasional, Pusat Persiapan Museum Komik Nasional, Orkes Simfoni Nasional Taiwan, Museum Sejarah Nasional Taiwan, Museum Sejarah Nasional, serta Pusat Estetika Kehidupan Tainan dan Taitung.
Desain area pameran menghadirkan imajinasi “tumpukan buku” sebagai konsep utama, dengan panggung bernuansa generasi muda, instalasi berbentuk pena, dan wahana interaktif. Pengunjung anak dan remaja juga dapat mengikuti aktivitas langsung untuk mendapatkan hadiah kejutan.
Pameran ini bukan sekadar ajang literasi, melainkan pesta membaca lintas budaya khusus untuk anak dan remaja, sebuah petualangan budaya penuh eksplorasi, kreativitas, dan energi generasi muda.