Menlu Joseph Wu menyatakan bahwa rakyat Taiwan berkomitmen untuk melindungi cara hidup yang demokratis dan menghimbau komunitas global untuk mendukung Taiwan seiring meningkatnya ancaman militer dari Tiongkok.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menlu Joseph Wu dalam wawancara eksklusif di Taipei dengan reporter Sky News Australia yang ditayangkan pada tanggal 15 Februari dalam acara spesial jaringan tersebut "Are We Ready for War (Apakah Kita Siap untuk Berperang?)
Menurut Menlu Joseph Wu, saat Ketua DPR AS Nancy Pelosi melawat ke Taiwan Agustus lalu, Tiongkok bereaksi di luar batas dengan menembakkan peluru kendali melewati Taiwan.
Beijing juga melakukan kampanye disinformasi, perang kognitif dan koersi ekonomi terhadap Taiwan sebagai usaha untuk menciptakan "kelaziman baru" dan secara sepihak mengubah status quo lintas selat, tambah Menlu Joseph Wu.
Menlu Joseph Wu menyatakan bahwa Tiongkok terlihat sedang mempersiapkan serangan militer terhadap Taiwan, dengan mengutip pernyataan pemimpin Tiongkok Xi Jinping yang menegaskan bahwa Tiongkok tidak pernah mengecualikan opsi militer terhadap Taiwan, serta peningkatan jumlah pengerahan pesawat perang beberapa tahun terakhir.
Apabila Tiongkok benar-benar melakukan serangan, hal ini akan menggoyahkan keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik dan berdampak besar terhadap dunia, kata Joseph Wu. Karena Taiwan memproduksi 90 persen produksi chip semikonduktor canggih dunia, sebuah serangan akan mengacaukan rantai pasok global dan membahayakan ekonomi global, tambahnya.
Taiwan adalah sebuah negara demokrasi, dan Taiwan dan Tiongkok tidak memiliki yurisdiksi satu dengan yang lainnya, kata Menlu Joseph Wu, ditambah lagi kebanyakan survei menunjukkan rakyat Taiwan lebih menyukai status quo.
Taiwan tidak berharap perang pecah di Selat Taiwan, karena tidak seorang pun yang meraup keuntungan dari perang, kata Menlu Joseph Wu. Ia menghimbau anggota-anggota dunia bebas mengirimkan pesan yang jelas kepada Beijing bahwa ancaman militernya tidak akan ditoleransi oleh komunitas global.