28/05/2025

Taiwan Today

Budaya

Sejarawan Belanda Temukan Rencana Tata Kota Tainan Tahun 1640

24/10/2018
Peneliti sejarah asal Belanda, Menno Leenstra, menemukan dokumen di museum arsip Amsterdam milik seorang penduduk Belanda yang tinggal di kota Zeelandia (sekarang distrik Anping). Kota Zeelandia telah memiliki berbagai fasilitas publik seperti balai kota, rumah sakit, pasar, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan wanita, pemakaman umum, dan lain-lain. (Foto oleh Academia Sinica)

Tainan adalah kota tertua di Taiwan yang didirikan hampir empat ratus tahun silam. Saat itu dua kawasan pemukiman dibangun di sekitar dua benteng Belanda yang masih ada di kota Tainan, yaitu Kastil Zeelandia (sekarang distrik Anping), yang terletak di dekat pantai, dan Benteng Provintia yang kini terletak di pusat kota. Pada tanggal 23 Oktober, Academia Sinica mengumumkan hasil penemuan mereka tentang penataan kota di sekitar Kastil Zeelandia, termasuk tata letak jalan dan gang, fasilitas publik serta daftar nama penduduk pada masa itu.

Peneliti sejarah asal Belanda, Menno Leenstra, menemukan dokumen di museum arsip Amsterdam milik seorang penduduk Belanda yang tinggal di kota Zeelandia. Di antara dokumen-dokumen itu terdapat gambar tentang tata letak jalan yang dengan nama-nama penduduk warga Tionghoa dan Belanda yang tinggal disitu.

Pada 3 Maret 1643, pedagang East India Company bernama Nicasius De Hooghe, diperintahkan oleh Gubernur Taiwan untuk mengukur semua rumah dan bangunan di kota lalu mendaftarkan pemiliknya untuk keperluan pajak. Pada Januari 1647 Nicasius De Hooghe meninggalkan Taiwan bersama istri dan dua putranya untuk kembali ke Amsterdam. Dalam perjalanan tersebut, Nicasius, istrinya dan putra tertua mereka meninggal dalam musibah, namun sang putra bungsu, Anthony, berhasil selamat. Ketika tiba di Amsterdam, Anthony dirawat oleh kedua pamannya, Romeyn de Hooghe dan notaris Sebastiaan van der Piet.

Di antara surat-surat yang disimpan oleh notaris Sebastiaan van der Piet, Menno Leenstra menemukan berbagai dokumen tentang kehidupan keluarga De Hooge di Taiwan, termasuk rencana tata kota yang hilang.

30 tahun setelah berdiri, Kota Zeelandia telah memiliki berbagai fasilitas publik seperti balai kota, rumah sakit, pasar, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan wanita, pemakaman umum, dan lain-lain.

Penemuan ini adalah kelanjutan dari jurnal Kastil Zeelandia yang telah diterbitkan dalam bahasa Belanda dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin. Kedua dokumen tersebut menunjukkan Taiwan (pada masa itu dinamakan Pulau Formosa) sebagai pusat perdagangan internasional terkemuka pada abad ketujuh belas.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa pedagang Tionghoa yang paling terkemuka tidak pindah langsung dari provinsi Fujian menyeberangi Selat Taiwan. Pedagang-pedagang ini sebenarnya adalah pengusaha Tionghoa Perantauan asal Asia Tenggara yang bermigrasi ke Taiwan karena adanya hubungan kerja sama dengan  Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie, VOC).

Menurut penelitian profesor Huang Enyu dari jurusan arsitektur National Cheng Kung University, pola pembangunan jalan paling awal di Tainan (Anping), cukup sesuai dengan keadaan sekarang, hanya saja lebar jalanan berubah menjadi semakin kecil. Penampilan kota menyerupai kisi-kisi dengan beberapa jalan utama, adalah sebuah pola yang juga dimiliki oleh kota-kota di Belanda, dan sesuai dengan sketsa surveyor tanah Jerman, Caspar Schmalkalden, dalam tulisan-tulisan perjalanannya yang dibuat pada tahun 1648.

Pada dokumen tata kota tersebut terdapat nama jalan, nomor rumah serta daftar nama 300 penduduk Tionghoa, dan 20 penduduk Belanda. Di antara bangunan yang dimiliki oleh penduduk Tionghoa, hanya 70 yang memiliki sertifikat hak milik. Masyarakat pada masa itu bergaul dan menjalin hubungan erat dengan orang Belanda, bahkan sebagian besar bekerja sebagai penerjemah. Sebagian penduduk dapat berbahasa Portugis, Spanyol, Jepang, dan Melayu. Negara tujuan perdagangan yang sering dikunjungi adalah Vietnam, Kamboja, dan ada juga penduduk yang datang dari Jakarta, Indonesia.

Terpopuler

Terbaru