Beberapa waktu yang lalu, empat orang seniman Taiwan, yaitu Tao Ya-lun, Wu Chi-tsung, Wang Fu-jui, dan Ting Li-ping diundang untuk memberikan penampilan dalam festival seni, Kunstfest Weimar, di Jerman. Mereka menyajikan penampilan di sebuah gedung pembangkit tenaga listrik tahun 1897, yang kini telah dirombak menjadi lokasi pertunjukan musik dan teater.
Pada kesempatan ini, Tao Ya-lun menyuguhkan sebuah penampilan yang dapat membawa para penonton ke dalam dunia virtual, untuk menyaksikan perkembangan dari bangunan bersejarah yang menjadi lokasi pertunjukan. Wu Chi-tsung menggunakan kamera dan proyektor dengan resolusi tinggi untuk memberi kesempatan kepada penonton untuk menyaksikan detil bangunan bahkan melihat debu yang beterbangan di dalam ruangan.
Wang Fu-jui menggunakan teknologi suara delapan pengeras suara, untuk berinteraksi dengan bangunan bersejarah melalui pantulan gelombang suara. Sementara itu, Ting Li-ping, seniman Taiwan yang telah bertahun-tahun tinggal di Prancis, menyugguhkan sebuah penampilan yang interaktif antara tubuh manusia dengan bangunan.
Tahun ini adalah tahun peringatan berdirinya sekolah seni Bauhaus yang ke-100, dan kampus pertama sekolah tersebut didirikan di Kota Weimar. Oleh karena itu, Penyelenggara Kunstfest Weimar ingin menyelenggarakan sesuatu yang inovatif, dan mengundang Wang Jun-chi untuk merancang sebuah festival lintas bidang.
Wang Jun-chi mengatakan empat buah karya seni yang ditampilkan oleh seniman Taiwan ini berasal dari latar belakang serta generasi yang berbeda, sehingga dapat menampilkan masa lalu dari gedung bersejarah lokasi festival, dan memperlihatkan sudut-sudut bangunan yang biasanya tidak mendapat perhatian dari pengunjung.
Di masa lampau, Kunstfest Weimar biasanya selalu didominasi oleh elemen seni musik dan teater. Penampilan inovatif yang disuguhkan oleh para seniman Taiwan ini merupakan hal yang baru, tetapi berhasil menghembuskan angin segar bagi Kota Weimar, dan menarik perhatian pengunjung serta media setempat.