23/06/2025

Taiwan Today

Ekonomi

Taipei Tempati Urutan 6 Besar dalam Daftar Kota Makmur dan Inklusif Dunia

22/11/2019
Juru bicara PICSA menyebutkan Kota Taipei terpilih karena memiliki posisi teratas dalam hal pelaksanaan pembangunan berkelanjutan melalui konsep ekonomi sirkuler, untuk mencapai tujuan penyerapan sumber daya secara maksimal. Selain itu, Taipei juga menempati posisi atas dalam survei lokasi terbaik bagi ekspatriat. Juru bicara Pemerintah Kota Taipei, Chou Tai-chu (tengah), menghadiri upacara penyerahan penghargaan di Biscay, Spanyol. (Foto oleh CNA) 

Pada tanggal 21 November kemarin, Kota Biscay di Spanyol menyelenggarakan “Prosperity and Inclusive City Seal and Awards” (PICSA) perdana untuk mengukur produktivitas ekonomi suatu kota yang berhasil merefleksikan pemberdayaan populasi lintas sektor untuk berkontribusi dalam perekonomian dan menikmati manfaatnya secara bersama-sama. Pihak penyelenggara telah melakukan evaluasi terhadap 113 kota di seluruh dunia dan akhirnya menempatkan 20 kota di posisi teratas. Dalam daftar tersebut Kota Taipei berhasil menempati urutan ke-6, dan menjadi satu-satunya kota di Asia yang berhasil terpilih untuk menerima penghargaan.

 
Juru bicara PICSA menyebutkan Kota Taipei terpilih karena memiliki posisi teratas dalam hal pelaksanaan pembangunan berkelanjutan melalui konsep ekonomi sirkuler, untuk mencapai tujuan penyerapan sumber daya secara maksimal. Selain itu, Taipei juga menempati posisi atas dalam survei lokasi terbaik bagi ekspatriat.
 
PICSA juga menobatkan Kota Taipei sebagai kota dengan prestasi terbaik di antar kota-kota besar Asia, karena memiliki jumlah ekspatriat yang cukup besar, berhasil membangun ekonomi inklusif yang berorientasi pada ekspor, serta ketersediaan teknologi informasi dan industri berbasis iptek yang sudah diakui oleh dunia.    
 
Kota Taipei terletak di persimpangan kawasan yang cukup terkena dampak akibat perubahan iklim, tetapi masyarakat Taipei memiliki lingkungan hidup yang nyaman, dan berbagai fasilitas untuk menikmati keindahan alam, seperti jalur wisata pejalan kaki, dan sumber air panas.       
 
Survei PICSA juga memperlihatkan sebagian kota besar makmur di dunia tidak bisa menciptakan ekonomi inklusif bagi masyarakatnya. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi semata-mata tidak bisa dijadikan sebagai patokan untuk mengukur keberhasilan ekonomi suatu kota.       
 
Tiga indikator yang digunakan dalam evaluasi kali ini adalah “Kemakmuran”, “Inklusivitas Sosial” (termasuk keamanan, tingkat pendidikan masyarakat, pemerataan akses untuk mendapatkan informasi, dan lain-lain), serta “ inklusivitas ruang” (termasuk kemampuan masyarakat untuk membeli rumah, kualitas lingkungan, dan pemerataan pelayanan kesehatan).  
 
Kota-kota dunia yang diumumkan berhasil terpilih sebagai 20 kota termakmur dan terinklusif di dunia adalah Zurich, Wina, Kopenhagen, Luksemburg, Helsinki, Taipei, Oslo, Ottawa, Kiel, Jenewa, Washington DC, Munich, Praha, Seattle, Stockholm, Boston, Amsterdam, Berlin, Eindhoven, dan Bilbao.  

Terpopuler

Terbaru