Taiwan berhasil naik satu peringkat ke urutan ke-6 dalam Buku Tahunan Daya Saing Dunia (World Competitiveness Yearbook) terbaru yang diterbitkan pada tanggal 20 Juni 2023 oleh International Institute for Management Development (IMD) di Swiss. Peringkat yang diraih Taiwan kali ini adalah peringkat terbaik dalam laporan tahunan tersebut sejak tahun 2012.
Dalam survei terhadap 64 ekonomi utama di seluruh dunia, Taiwan menempati peringkat kedua di kawasan Asia-Pasifik, di belakang Singapura yang menempati urutan ke-4 global. Taiwan berhasil mengungguli negara tetangga seperti Hong Kong (urutan ke-7), Australia (urutan ke-19), Tiongkok (urutan ke-21), Malaysia (urutan ke-27), Korea Selatan (urutan ke-28), dan Thailand (urutan ke-30).
Denmark mempertahankan posisi pada urutan teratas dalam survei tahun ini, diikuti oleh Irlandia, Swiss, Singapura, dan Belanda secara berurutan.
Dari empat kategori utama yang digunakan untuk menilai daya saing ekonomi secara keseluruhan, Taiwan menempati urutan keempat di dunia dalam kategori efisiensi bisnis (tahun lalu urutan keenam). Taiwan juga mengalami kemajuan dalam sub-kategori sikap dan nilai, keuangan, praktik manajemen, serta produktivitas dan efisiensi.
Dalam kategori efisiensi pemerintahan, Taiwan juga naik dua peringkat ke urutan keenam berkat pencapaian dalam bidang keuangan publik. Dalam kategori infrastruktur, Taiwan naik dari urutan ke-13 menuju urutan ke-12 tahun dengan peningkatan terjadi dalam subkategori kesehatan dan lingkungan, infrastruktur ilmiah, dan infrastruktur teknologi.
Disebabkan oleh laju pertumbuhan ekonomi Taiwan yang relatif tinggi pada tahun 2022, dan kondisi ekonomi global yang melambat, Taiwan turun sembilan peringkat ke urutan ke-20 dalam bidang kinerja ekonomi. Namun demikian, Taiwan mengalami peningkatan dalam sub kategori harga
Laporan ini juga mencantumkan tantangan yang dihadapi Taiwan tahun ini, termasuk memperkuat ketahanan ekonomi dan sosial pasca pandemi, promosi transformasi digital dan netralitas karbon, serta peningkatan keseimbangan regional dan inklusi sosial.