Menteri Tanpa Portofolio Yang Jen-ni menyampaikan bahwa Taiwan berkomitmen menerapkan standar perdagangan yang lebih ketat untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yang Jen-ni dalam Pertemuan Menteri Perdagangan APEC yang diselenggarakan pada tanggal 17-18 Mei di Arequipa, Peru. Dalam kesempatan tersebut Yang Jen-ni juga mendesak anggota APEC untuk mengatasi masalah persaingan perdagangan yang tidak adil.
Yang Jen-ni mengusulkan agar prakarsa integrasi ekonomi APEC mencakup regulasi untuk lingkungan, tenaga kerja, dan usaha milik negara demi mengatasi distorsi perdagangan yang disebabkan oleh ekonomi non-pasar yang melanggar persaingan adil. Tindakan ini juga dapat memungkinkan Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik untuk berperan dalam promosi investasi serta meningkatkan kesejahteraan regional.
Selain itu, anggota delegasi Taiwan juga menyatakan harapan agar prosedur permohonan Taiwan untuk bergabung dengan CPTPP dapat dimulai sesegera mungkin. Taiwan ingin bekerja sama dengan mitra-mitra lainnya untuk memperkuat ketahanan ekonomi regional serta memajukan kemakmuran dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.
Delegasi Taiwan menyampaikan bahwa dalam merumuskan kebijakan perdagangan, pemerintah Taiwan mempertimbangkan pendapat-pendapat dari penduduk asli, perempuan, dan usaha kecil menengah (UKM), yang sejalan dengan tema tahun ini, yaitu "Empower, Include, Grow." Ketiga kelompok tersebut dibantu untuk berpartisipasi dalam perdagangan global melalui teknologi informasi dan komunikasi, dan Taiwan bersedia berbagi pengalaman dalam mempersempit kesenjangan digital antar kelompok sosial dengan ekonomi APEC lainnya.
Sejak bergabung dengan APEC pada tahun 1991, Taiwan telah memberikan kontribusi signifikan di berbagai bidang, seperti pencegahan bencana, ketahanan pangan, ICT, pengembangan UKM, dan pemberdayaan ekonomi perempuan.