Rapat Konsultasi Energi dan Mineral Taiwan-Australia ke-29 telah diselenggarakan pada tanggal 28 Agustus 2024 di Kaohsiung. Delegasi dari pihak Australia dipimpin oleh pejabat senior dari Kementerian Industri, Iptek, dan Sumber Daya, sementara pihak Taiwan dipimpin oleh Direktur Jenderal Biro Energi Kementerian Perekonomian (MOEA), Yu Cheng-wei. Kepala Australian Office Taipei, Robert Fergusson, dan Kepala Kantor Perwakilan Taiwan di Australia, Hsu Yu-tien, turut hadir untuk berpartisipasi dalam diskusi ini.
Pada pertemuan ini, sebanyak 17 pejabat dan ahli di bidang energi dan mineral berdiskusi mengenai tiga topik utama, yaitu kebijakan energi dan sumber daya, teknologi rendah karbon, serta kerja sama dalam mineral dan sumber daya energi. Selain itu, sekitar 70 peserta dari kalangan industri, pemerintah, dan akademisi turut berpartisipasi dalam pertemuan ini.
Dalam pidato sambutannya, Direktur Jenderal Biro Energi, Yu Cheng-wei, menyampaikan bahwa fokus kebijakan transisi energi Taiwan saat ini adalah "keragaman energi ramah lingkungan" dan "penghematan energi yang mendalam". Selain terus mendorong pengembangan energi tenaga surya dan tenaga angin, Taiwan juga berupaya mengembangkan energi baru seperti panas bumi. Australia selalu menjadi mitra penting bagi Taiwan dalam menjaga pasokan energi yang stabil. Baru-baru ini, kerja sama energi antara Taiwan dan Australia juga menunjukkan pencapaian yang luar biasa, sebagaimana terlihat dari penandatanganan perjanjian pengembangan hidrogen ramah lingkungan pertama antara perusahaan Taiwan dan Australia yang terjadi tahun ini.
Pejabat senior Australia menjelaskan bahwa Australia telah mengumumkan beberapa kebijakan penting tahun ini, seperti Rencana Masa Depan Produksi Australia (Future Made in Australia), Strategi Gas Masa Depan (Future Gas Strategy), dan Strategi Baterai Nasional (National Battery Strategy). Melalui kebijakan-kebijakan ini, Australia berupaya meningkatkan ketahanan dan keamanan energi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Australia juga menyatakan komitmennya untuk terus memperdalam hubungan kemitraan keamanan energi dengan Taiwan, dan memperluas kerja sama yang lebih konkret.
Pada konferensi ini, Taiwan dan Australia telah mencapai konsensus kerja sama dalam berbagai isu energi dan mineral, serta menandatangani Rencana Aksi Kemitraan Strategis Taiwan-Australia. Isu-isu tersebut meliputi investasi gas alam cair, mekanisme kerja sama gas alam Taiwan-Australia, potensi kerja sama dalam teknologi rendah karbon seperti energi terbarukan, energi hidrogen, dan penyimpanan energi, serta mempromosikan proyek kerja sama hidrogen bersih. Dengan mengambil contoh dari pengalaman Australia dalam bidang tersebut, Taiwan berharap dapat menyempurnakan rencana transisi energi nasional.
Biro Energi menjelaskan bahwa Australia adalah negara besar di bidang energi dan pertambangan, dan Taiwan serta Australia memiliki tujuan bersama dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan dan mencapai nol emisi karbon. Menghadapi perubahan situasi internasional, perubahan iklim, serta inovasi teknologi rendah karbon dalam transisi energi, Taiwan dan Australia siap memperkuat kerja sama, saling melengkapi keunggulan masing-masing, dan menjalin hubungan kerja sama yang saling menguntungkan.