16/05/2025

Taiwan Today

Ekonomi

Academia Sinica Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Taiwan Tahun 2025 Capai 3,1%

24/12/2024
Diperkirakan, tingkat pertumbuhan ekonomi Taiwan pada tahun 2025 akan mencapai 3,10%. Kontribusi permintaan domestik terhadap pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 2,62%, sedangkan permintaan neto dari luar negeri sebesar 0,48 %, menunjukkan bahwa permintaan domestik tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.  
Seiring dengan terus meluasnya penerapan AI di tahun 2024, perdagangan barang global diperkirakan akan meningkat. Namun, pemulihan di sektor manufaktur menunjukkan kecepatan yang tidak merata, sehingga pertumbuhan ekonomi global bergerak secara bertahap. Di Taiwan, permintaan dalam negeri terhadap teknologi baru mendorong peningkatan ekspor, dan pertumbuhan investasi pada paruh kedua tahun ini lebih baik dari yang diharapkan. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan PDB riil Taiwan pada tiga kuartal pertama mencapai 5,19%, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2024 dikoreksi naik menjadi 4,23%.  
 
Melihat tahun 2025, munculnya unilateralisme di Amerika Serikat serta tantangan ekonomi di Tiongkok akan menjadi faktor penting yang memengaruhi perdagangan global dan pemulihan ekonomi, sekaligus menjadi variabel utama bagi arah pertumbuhan ekonomi Taiwan di tahun mendatang.  
 
Namun demikian, permintaan akan produk elektronik yang mulai pulih, serta meningkatnya penerapan teknologi baru seperti komputasi berkecepatan tinggi dan kecerdasan buatan (AI), didukung oleh penyesuaian kebijakan ekonomi dan perdagangan nasional, diramalkan akan memberi prospek investasi yang positif.
 
Diperkirakan, tingkat pertumbuhan ekonomi Taiwan pada tahun 2025 akan mencapai 3,10%. Kontribusi permintaan domestik terhadap pertumbuhan ekonomi diproyeksikan sebesar 2,62%, sedangkan permintaan neto dari luar negeri sebesar 0,48 %, menunjukkan bahwa permintaan domestik tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi.  
 
Pada aspek konsumsi rumah tangga, dampak positif dari kenaikan upah dan efek keuntungan dari kenaikan aktivitas pasar saham terus mendorong permintaan untuk konsumsi seperti makan, akomodasi, dan perjalanan domestik maupun internasional. Tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga riil pada tiga kuartal pertama tahun ini tercatat sebesar 3,08%.
 
Industri ritel dan restoran juga mengalami pertumbuhan yang stabil, dipicu oleh meningkatnya kegiatan rekreasi dan olahraga, serta ekspansi usaha yang disertai strategi pemasaran yang beragam. Selama sepuluh bulan pertama, total pendapatan industri ritel dan restoran masing-masing meningkat 2,63% dan 3,06% per tahun.  
 
Permintaan yang kuat terhadap teknologi baru, seperti komputasi berkecepatan tinggi dan kecerdasan buatan, terus mendorong pertumbuhan ekspor produk elektronik dan teknologi informasi. Pada kuartal ketiga, tingkat pertumbuhan ekspor dan impor barang serta jasa secara riil masing-masing mencapai 8,92% dan 14,71%.  
 
Didorong oleh musim belanja akhir tahun, kebutuhan stok, dan peningkatan investasi, tingkat pertumbuhan ekspor dan impor barang serta jasa secara riil pada tahun 2024 diperkirakan masing-masing mencapai 9,17% dan 11,93%. Pada tahun 2025, peran Taiwan yang semakin penting dalam rantai pasokan perangkat keras AI diperkirakan akan terus mendukung pertumbuhan perdagangan internasional.  
 
Namun, kebijakan tarif Amerika Serikat dapat meningkatkan ketidakpastian bagi kinerja ekspor Taiwan. Hal ini dapat menciptakan peluang peralihan pesanan, tetapi juga berpotensi memberikan dampak negatif bagi industri terkait. Secara keseluruhan, tingkat pertumbuhan ekspor dan impor barang serta jasa secara riil pada tahun 2025 diperkirakan masing-masing akan mencapai 6,53% dan 7,17%.  
 
Rata-rata tingkat pengangguran selama 10 bulan pertama tahun ini mencapai 3,39%, lebih rendah dari rata-rata 3,51% pada periode yang sama di tahun 2023. Hal ini mencerminkan kondisi ketenagakerjaan yang stabil. Angka pengangguran untuk tahun 2024 diperkirakan sebesar 3,37% dan 3,26% pada tahun 2025. 
 
Setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, ketidakpastian dalam ekonomi global pada tahun mendatang diperkirakan meningkat. Dampak dari kebijakan proteksi tarif yang dikeluarkan oleh Donald Trump dan langkah-langkah balasan dari negara lain masih sulit diprediksi.
 
Di sisi lain, kondisi perdagangan internasional yang memburuk dapat mempercepat restrukturisasi rantai pasokan global dan fragmentasi pasar. Selain itu, Tiongkok masih menghadapi masalah lemahnya permintaan domestik dan kelebihan kapasitas produksi yang perlu diatasi.  
 
Tahun depan, Taiwan perlu mengubah ancaman menjadi peluang. Dengan mempertimbangkan semua ketidakpastian dan margin kesalahan dalam proyeksi, tingkat pertumbuhan PDB riil Taiwan pada tahun 2025 diperkirakan berada dalam kisaran kepercayaan 50% adalah antara 1,72% hingga 4,07%.  
 

Terpopuler

Terbaru