Presiden Tsai Ing-wen dari Democratic Progressive Party (DPP) berhasil terpilih untuk melanjutkan jabatannya sebagai presiden ROC (Taiwan) periode kedua.
Presiden Tsai memperoleh 8,17 juta suara (57,13 persen), dan mengalahkan calon presiden dari Partai Kuomintang (KMT), Han Kuo-yu, dengan selisih 2,65 juta suara. Sementara calon presiden dari People First Party (PFF), James Soong, hanya memperoleh 4,3 persen suara.
Dalam pidato kemenangannya, Presiden Tsai mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Hasil pemilu kali ini sekaligus menegaskan bahwa arah kebijakan yang dijalankan pemerintah sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Presiden Tsai berjanji untuk melanjutkan reformasi demi menjadikan Taiwan sebagai negara dengan lingkungan pendidikan yang lebih baik, perekonomian yang lebih berdaya saing, serta pembangunan infrastruktur dan pelayanan sosial yang lebih menyeluruh.
“Dengan memberikan suara dalam pemilu, masyarakat Taiwan telah menunjukan bahwa mereka sangat menjunjung tinggi demokrasi, dan menginginkan perlakuan adil untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari komunitas internasional, Taiwan akan terus bekerja sama dengan seluruh dunia, untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan regional,” Presiden Tsai menjelaskan.
Presiden Tsai juga menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas lintas selat, dan menyebutkan bahwa perdamaian, asas kesetaraan, demokrasi, dan dialog adalah kunci utama untuk mewujudkan pembangunan jangka panjang yang damai dalam hubungan lintas selat.
Presiden Tsai Ing-wen dan Wakil Presiden Lai Ching-te akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden ROC (Taiwan) ke-15 pada tanggal 20 Mei 2020 di Kota Taipei, sedangkan para anggota legislatif akan memilih Kepala Legislatif Yuan pada tanggal 1 Februari 2020.