Menanggapi penyebaran virus korona Wuhan (Covid-19) yang semakin meluas di berbagai negara, pada tanggal 1 April yang lalu, Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) telah mengumumkan penyerahan bantuan tahap pertama, yaitu 2 juta masker untuk Amerika Serikat, 7 juta masker untuk negara Uni Eropa dengan tingkat penyebaran wabah cukup parah, dan 1 juta masker untuk negara sahabat diplomatik.
Direktur Jenderal Departemen Urusan Asia Timur dan Pasifik MOFA, Ger Bau-shuan, mengatakan MOFA saat ini sedang mengkaji rencana pemberian bantuan untuk negara-negara mitra Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), tetapi hanya untuk negara-negara yang telah meminta bantuan.
Saat ini sudah ada 8 negara yang meminta bantuan kepada Taiwan, dan jumlah masker yang akan didonasikan menurut rencana adalah sekitar 1 juta buah. Masker ini khusus diperuntukkan bagi tenaga medis yang bekerja di garis depan pencegahan wabah di negara-negara tersebut. Sementara ini, Korea Selatan dan Jepang masih belum menyatakan kebutuhan bantuan kepada Taiwan.
Setelah pemerintah memastikan kebutuhan nasional terpenuhi, MOFA akan meluncurkan program bantuan tahap kedua, dan memasukkan Jepang ke dalam daftar negara penerima bantuan. Namun demikian, rencana tersebut masih harus disetujui oleh Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC).
Negara sahabat diplomatik di kawasan Pasifik yang akan menerima bantuan dari Taiwan adalah Palau, Nauru, Kepulauan Marshall, dan Tuvalu.
Ger Bau-shuan menjelaskan bantuan yang akan diberikan oleh MOFA adalah berupa alat bantu pernapasan, bantuan teknis, pembangunan ruang penampungan pasien, serta alat pelindung diri lainnya.