06/05/2025

Taiwan Today

Politik

Wawancara Eksklusif Menlu Joseph Wu dengan Jurnalis Harian Kompas

20/12/2021
Tingkah laku provokatif Tiongkok sama sekali tidak memberi manfaat bagi perdamaian dan stabilitas regional, dan bertentangan dengan visi kebebasan serta keterbukaan Indo-Pasifik. Sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, Taiwan akan bekerja sama dengan negara-negara sehaluan yang menjunjung kebebasan dan demokrasi, untuk mendorong terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. (Foto oleh Kementerian Luar Negeri)
Baru-baru ini, Menlu Joseph Wu melakukan wawancara eksklusif dengan jurnalis “Kompas”, Laraswati Ariadne Anwar dan Robertus Benny Dwi Koestanto secara virtual. Dalam wawancara tersebut, Menlu Joseph Wu membahas situasi geopolitik, visi kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, situasi di Selat Taiwan, serta hubungan kerja sama antara Taiwan dengan ASEAN.
 
Menlu Joseph Wu menjelaskan bahwa seluruh dunia termasuk Taiwan, Samudra Pasifik, Eropa, dan Amerika Latin saat ini sedang mengalami perubahan geopolitik, dan perubahan yang terjadi di Selat Taiwan, dan Laut selatan (Laut Tiongkok Selatan/ Laut Natuna Utara) adalah situasi yang paling mengundang perhatian. Tingkah laku provokatif Tiongkok sama sekali tidak memberi manfaat bagi perdamaian dan stabilitas regional, dan bertentangan dengan visi kebebasan serta keterbukaan Indo-Pasifik. Sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, Taiwan akan bekerja sama dengan negara-negara sehaluan yang menjunjung kebebasan dan demokrasi, untuk mendorong terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik.  
 
Tindakan ekspansi koersif Tiongkok serta tekanan yang dilancarkan terhadap Taiwan secara internasional, telah menyadarkan negara-negara demokrasi bahwa tindakan Tiongkok adalah tantangan terhadap tatanan internasional dan nilai-nilai demokrasi.
 
Baru-baru ini dalam pertemuan bilateral, multilateral dan pernyataan yang dikeluarkan seusai pertemuan, Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Jepang menyatakan sangat prihatin terhadap perdamaian, dan stabilitas di Selat Taiwan.
 
Negara-negara Eropa termasuk Prancis, Jerman, Belanda, Swiss, Irlandia dan Ceko, telah meloloskan resolusi dukungan untuk Taiwan, dan ketika berkunjung ke Indonesia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kembali menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk melindungi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.       
 
Menlu Joseph Wu menjelaskan Taiwan memiliki hubungan saling menguntungkan di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN, serta hubungan pertukaran antar masyarakat yang sangat erat. Agar hubungan tersebut dapat terus terjalin erat, dibutuhkan situasi regional yang damai dan stabil sebagai fondasi. Perkembangan kemakmuran Indo-Pasifik dengan semangat kebebasan dan keterbukaan, sangat sesuai dengan kepentingan Taiwan dan Indonesia, serta negara-negara ASEAN lainnya. Taiwan sangat memahami perasaan negara-negara ASEAN yang mengalami intrusi Tiongkok di Laut Selatan, dan berharap negara-negara sahabat di ASEAN termasuk Indonesia dapat menyatakan keprihatinan terhadap situasi di Selat Taiwan, serta mendorong Tiongkok untuk menghentikan ambisinya dalam melakukan ekspansi otoritarianisme.     
 
Harian Kompas didirikan pada tahun 1965, dan merupakan surat kabar dengan sejarah tertua dan sirkulasi oplah terbesar di Indonesia. Setiap harinya Kompas memiliki rata-rata sirkulasi oplah 650.000 per hari. Kompas juga memiliki surat kabar versi elektronik Kompas.id yang dibaca oleh masyarakat Indonesia di 34 provinsi.    
 

Terpopuler

Terbaru