Dalam pertemuan ASEAN Foreign Minister’ Retreat ke-32 yang berlangsung pada tanggal 3-4 Februari 2023 di Jakarta, Indonesia, menteri luar negeri negara-negara ASEAN kembali menyatakan keprihatinan terhadap situasi di Selat Taiwan.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa negara-negara ASEAN terus menyatakan kekhawatiran terhadap perkembangan kondisi di Selat Taiwan akhir-akhir ini yang berkemungkinan memberi dampak terhadap stabilitas regional, seperti miskalkulasi, konflik-konflik terbuka dan konsekuensi-konsekuensi yang tidak bisa diprediksi. ASEAN menyatakan siap untuk memainkan peran konstruktif, menghentikan eskalasi konflik melalui mekanisme yang dipimpin oleh ASEAN, serta mendorong semua pihak untuk melakukan dialog secara damai, demi perdamaian, stabilitas dan pembangunan regional.
Taiwan berharap di bawah kepemimpinan Indonesia sebagai ketua bergilir, rangkaian pertemuan tingkat tinggi dan pertemuan multilateral ASEAN lainnya dapat berlangsung lancar, sekaligus menyeru negara-negara ASEAN untuk menyuarakan dukungan terhadap Taiwan yang demokratis, serta terus memantau perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Di atas dasar Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP) dan fondasi yang telah terbentuk, Taiwan bersedia untuk terus mempererat hubungan kerja sama dengan ASEAN, bersama-sama melindungi tatanan internasional berbasis aturan, demi kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil dan sejahtera.