Pada tanggal 20 April 2023 Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, untuk menegaskan kembali betapa pentingnya perlindungan terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyambut baik pernyataan tersebut, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Amerika Serikat.
Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah inti dari keamanan dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik. Baru-baru ini Tiongkok menggunakan kunjungan kenegaraan dan kesinggahan Presiden Tsai Ing-wen sebagai dalih untuk meningkatkan ancaman dan intimidasi militer terhadap Taiwan, hingga menimbulkan tantangan serius bagi keamanan dan stabilitas regional.
Negara-negara demokrasi termasuk Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, Inggris, Korea Selatan, Polandia, Lithuania, Jerman, Australia, dan Selandia Baru telah menyatakan kekhawatiran serius. Hal tersebut memperlihatkan bahwa perdamaian, stabilitas dan status quo di Selat Taiwan berkaitan erat dengan kepentingan global, dan tidak bisa menerima tindakan perusakan secara sepihak oleh Tiongkok.
MOFA akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara sehaluan lainnya untuk melindungi nilai-nilai demokrasi, serta melindungi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di Selat Taiwan dan regional.