Segera setelah Nauru memutus hubungan diplomatik dengan ROC (Taiwan), pada tanggal 15 Januari 2024 negara-negara sahabat diplomatik di kawasan Pasifik, yaitu Palau, Tuvalu, dan Kepulauan Marshall secara terbuka menegaskan kokohnya hubungan diplomatik dengan pemerintah ROC (Taiwan).
Kantor Kepresidenan Palau melalui akun resmi Facebooknya menyatakan bahwa Taiwan mendukung banyak negara kepulauan kecil dan menghormati supremasi hukum. Presiden Surangel S. Whipps Jr. menyebut Taiwan dan Palau sebagai mitra dalam mendorong kemajuan yang didasari oleh nilai-nilai demokrasi yang dijunjung bersama, serta memiliki komitmen terhadap perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik.
Perdana Menteri Tuvalu, Kausea Natano, mengirim surat ke Kedutaan Besar ROC (Taiwan) di Funafuti, untuk menegaskan bahwa Tuvalu adalah sahabat Taiwan dan akan terus mendukung demokrasi Taiwan. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Gubernur-Jenderal Tuvalu, Tofiga Falani; Menteri Luar Negeri Tuvalu, Panapasi Nelesone; dan Ketua Parlemen Tuvalu, Samuelu Teo.
Kepulauan Marshall melalui akun Facebook kedutaan besarnya di Taiwan, menegaskan bahwa Kepulauan Marshall adalah sahabat sejati Taiwan. Taiwan adalah mitra kunci dalam mendorong perdamaian dan kemakmuran regional, dan memiliki hak untuk berpartisipasi sebagai anggota yang sangat penting dalam komunitas global. Dalam pernyataan tersebut, Kepulauan Marshall juga kembali menegaskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan tetap kokoh dan tidak tergoyahkan.
Pemerintah ROC (Taiwan) akan terus memperdalam kemitraan dengan Palau, Tuvalu, dan Kepulauan Marshall, sambil bekerja sama dengan mitra sehaluan lainnya seperti Australia, Jepang, dan AS untuk bersama-sama menjaga perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di Indo-Pasifik.