15/05/2025

Taiwan Today

Politik

AS, Jepang, Uni Eropa Tegaskan Pentingnya Perdamaian dan Stabilitas di Selat Taiwan

30/07/2024
Pernyataan bersama tersebut juga menyebutkan bahwa Tiongkok berupaya mengubah tatanan internasional demi kepentingannya sendiri melalui cara-cara diplomatik, dan berusaha mencapai tujuan tersebut dengan langkah-langkah militer. Amerika Serikat, Jepang, dan komunitas internasional sangat prihatin dengan hal ini, dan menganggapnya sebagai tantangan strategis terbesar di kawasan Indo-Pasifik.
Amerika Serikat dan Jepang mengadakan pertemuan menteri luar negeri dan pertahanan "2+2" di Tokyo pada tanggal 28 Juli 2024. Setelah pertemuan tersebut, keduanya mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan untuk keamanan dan kemakmuran komunitas internasional, serta mendorong penyelesaian masalah lintas selat secara damai.
 
Pernyataan bersama tersebut juga menyebutkan bahwa Tiongkok berupaya mengubah tatanan internasional demi kepentingannya sendiri melalui cara-cara diplomatik, dan berusaha mencapai tujuan tersebut dengan langkah-langkah militer. Amerika Serikat, Jepang, dan komunitas internasional sangat prihatin dengan hal ini, dan menganggapnya sebagai tantangan strategis terbesar di kawasan Indo-Pasifik.
 
Saat ini, negara-negara otoriter terus memperluas pengaruh mereka ke luar negeri, berupaya menantang tatanan global berbasis aturan, dan telah menyebabkan ketidakstabilan dalam situasi internasional. Taiwan, sebagai anggota yang bertanggung jawab di kawasan Indo-Pasifik, akan terus memperdalam kerja sama dengan Amerika Serikat, Jepang, dan mitra sehaluan lainnya, untuk bersama-sama mempertahankan nilai-nilai kebebasan, demokrasi, dan supremasi hukum, serta menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik.
 
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, dalam pidatonya di Forum Regional ASEAN ke-31, menegaskan bahwa Uni Eropa memiliki kepentingan langsung dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan menentang segala bentuk upaya sepihak untuk mengubah status quo di Selat Taiwan melalui kekerasan atau paksaan.
 
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas pernyataan Uni Eropa yang menegaskan kembali posisinya dalam melindungi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
 
Dalam pidatonya, Josep Borrell juga menyuarakan keprihatinan terhadap ketegangan di Laut China Selatan, serta menekankan bahwa kawasan Indo-Pasifik adalah pusat persaingan global, dan konflik di Laut China Selatan mungkin memiliki dampak yang lebih besar daripada konflik di Laut Merah. Ia menyeru kepada semua pihak untuk meredakan ketegangan di Laut China Selatan sesuai dengan "Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut", dan menentang penyelesaian sengketa terkait dengan kekerasan. Pernyataan ini sejalan dengan posisi Taiwan yang mengadvokasi penyelesaian damai atas sengketa di Laut China Selatan.
 
Taiwan menentang segala upaya dan tindakan sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan, serta peningkatan tindakan zona abu-abu dan koersi militer di kawasan Laut China Selatan, yang tidak hanya merusak perdamaian dan stabilitas kawasan, tetapi juga merusak tatanan laut internasional yang berbasis pada hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
 
Taiwan akan terus bekerja sama dengan sekutu regional dan negara-negara sehaluan untuk bersama-sama mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
 

Terpopuler

Terbaru