Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) telah menerima pemberitahuan resmi dari pemerintah Amerika Serikat bahwa lembaga eksekutif AS telah memberi tahu Kongres mengenai paket penjualan senjata kepada Taiwan dengan nilai total sekitar USD 228 juta "Pengembalian, Perbaikan dan Pengiriman Kembali Suku Cadang Terbuka Angkatan Udara".
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) menyambut baik keputusan ini dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat atas komitmen berkelanjutan untuk keamanan Taiwan sesuai dengan "Taiwan Relations Act" dan "Enam Jaminan".
Ini merupakan pengumuman penjualan senjata ke-16 kepada Taiwan sejak pemerintahan Presiden Joe Biden mulai menjabat pada tahun 2021. Dalam beberapa tahun terakhir AS terus menerapkan kebijakan normalisasi penjualan senjata untuk Taiwan, serta komitmen keamanan "teguh" (rock solid).
Pada hari yang sama, juru bicara Istana Kepresidenan, Kuo Ya-hui, menyatakan bahwa penjualan senjata ini menunjukkan perhatian besar pemerintah AS terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta komitmen terhadap keamanan Taiwan. Pengembalian, perbaikan dan pengiriman kembali suku cadang pesawat ini akan membantu menjaga kesiapan dan kelayakan peralatan pesawat Angkatan Udara Taiwan dalam menghadapi gangguan zona abu-abu dari Tiongkok.
Kementerian Pertahanan (MOD) menjelaskan gangguan zona abu-abu yang dilakukan secara rutin oleh Tiongkok menekan ruang latihan dan waktu respons di wilayah laut dan udara Taiwan. Persetujuan penjualan suku cadang pesawat ini akan membantu mengatasi tantangan tersebut.
Kementerian Pertahanan (MOD) menyatakan berdasarkan "Taiwan Relations Act" dan "Enam Jaminan", Amerika Serikat akan terus membantu Taiwan untuk menjaga kemampuan pertahanan yang memadai, yang merupakan dasar untuk menjaga stabilitas regional.
Menghadapi taktik zona abu-abu yang berulang kali dilancarkan oleh Tiongkok untuk mengganggu dan menekan Taiwan serta negara-negara di sekitarnya, Taiwan terus menunjukkan tekad untuk melindungi tanah air, meningkatkan kemampuan pertahanan diri dan kekuatan perang asimetris, demi mempertahankan kesejahteraan rakyat serta gaya hidup yang bebas dan demokratis.
Taiwan juga akan terus mempererat hubungan kemitraan keamanan dengan AS untuk bersama-sama mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan, mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik.