Perdana Menteri Cho Jung-tai menerima kunjungan Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Eropa (EETO), Lutz Güllner, Rabu, 16 Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, PM Cho menyatakan bahwa Taiwan dan Uni Eropa adalah sekutu ekonomi dan perdagangan yang sangat penting serta mitra demokrasi.
PM Cho berharap setelah Güllner menjabat, ia dapat memfasilitasi penandatanganan "Perjanjian Kemitraan Ekonomi" (EPA) antara kedua belah pihak, sehingga hubungan substansial dapat semakin dikembangkan.
Perdana Menteri Cho menegaskan bahwa baru-baru ini Tiongkok kembali menggelar latihan militer, dan Presiden Lai Ching-te segera menegaskan sikap Taiwan untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan, serta kesediaan Taiwan untuk memikul lebih banyak tanggung jawab internasional.
Perdana Menteri Cho mengucapkan terima kasih kepada mitra-mitra demokrasi internasional atas dukungan terhadap Taiwan, dan berharap Taiwan bersama negara-negara demokrasi di Uni Eropa dapat bersatu padu dan menjaga hubungan yang kuat dan stabil di masa mendatang.
Uni Eropa dan Taiwan adalah sekutu ekonomi dan perdagangan serta mitra demokrasi yang sangat penting. Dalam bidang kerja sama ekonomi dan perdagangan, Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar keempat bagi Taiwan, serta sumber investasi asing terbesar bagi Taiwan.
Dalam empat tahun terakhir, total investasi Taiwan di Uni Eropa bahkan mendekati jumlah investasi selama periode 40 tahun sebelumnya, sebuah pencapaian luar biasa. Kerja sama antara kedua belah pihak terutama difokuskan pada bidang semikonduktor, transformasi digital dan transformasi hijau, serta ketahanan rantai pasokan, yang juga merupakan bidang paling penting dalam komunitas internasional saat ini.
Perdana Menteri Cho mengucapkan terima kasih kepada Uni Eropa karena dalam beberapa laporan strategis kerja sama Indo-Pasifik resolusi yang disahkan oleh Parlemen Eropa, dengan tegas menyatakan pentingnya kerja sama dengan Taiwan. Selain itu, dalam pertemuan WHA, banyak negara anggota Uni Eropa juga secara terbuka mendukung partisipasi Taiwan secara bermakna dalam organisasi internasional.
Pada bulan Mei tahun ini, ketika Tiongkok mengumumkan latihan militer, Kementerian Luar Negeri Uni Eropa berkali-kali mengeluarkan pernyataan yang menentang perubahan status quo secara sepihak dengan ancaman kekuatan militer. Bagi Taiwan, ini adalah dukungan internasional yang sangat penting, dan dukungan dari negara-negara mitra demokrasi internasional memberikan Taiwan tekad dan kepercayaan diri yang semakin tinggi.
Lutz Güllner menyatakan bahwa ada banyak peluang kerja sama bagi Uni Eropa dan Taiwan. Selain isu perdagangan dan investasi tradisional, kedua belah pihak juga menghadapi tantangan transisi energi, yang memerlukan inovasi untuk mendorong kebijakan energi bersih.
Selain itu, kedua belah pihak juga memiliki hubungan masyarakat yang kuat, termasuk kerja sama di bidang pendidikan, teknologi digital, dan lain-lain, yang memiliki potensi kerja sama sangat besar. Dia sangat senang dapat menjabat sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Eropa di Taiwan dan berharap dapat membantu mengembangkan hubungan kerja sama bilateral.
Lutz Güllner menambahkan bahwa beberapa hari yang lalu, Kementerian Luar Negeri Uni Eropa mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan memiliki arti penting strategis bagi keamanan dan kesejahteraan kawasan dan dunia. Ia menekankan bahwa kerja sama antara Uni Eropa dan Taiwan didasari oleh nilai-nilai bersama seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. Nilai-nilai ini juga menjadi dasar yang sangat baik bagi pengembangan kerja sama antara kedua belah pihak di masa depan.