Presiden Lai Ching-te menyampaikan pidato sebelum memulai kunjungan tujuh hari enam malam ke negara-negara sahabat diplomatik di kawasan Pasifik, yaitu Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau, dengan tema "Pembangunan Cerdas dan Berkelanjutan untuk Kawasan Austronesia yang Makmur", Sabtu, 30 November 2024.
Presiden Lai Ching-te menyatakan ia berharap dapat mempromosikan tujuan inti dalam tiga bidang utama, yaitu keberlanjutan cerdas, demokrasi berkelanjutan, dan hubungan diplomatik yang berkelanjutan. Berdasarkan nilai-nilai demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran, Taiwan akan terus memperluas kerja sama dan memperdalam kemitraan sehingga dunia dapat melihat bahwa Taiwan bukan hanya sebuah model demokrasi, tetapi juga kekuatan utama dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan pembangunan global.
Pada tanggal 1 Desember waktu Taipei, Presiden Lai Ching-te mendarat di Bandara Internasional Daniel K. Inouye di Hawaii sebagai pemberhentian pertama dalam perjalanannya menuju Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Republik Palau.
Kedatangan Presiden Lai disambut oleh Kepala Kantor Perwakilan Taiwan untuk Amerika Serikat, Yui Tah-ray, Direktur Eksekutif American Institute in Taiwan, Ingrid D. Larson, serta Gubernur Hawaii Josh Green, Wali Kota Honolulu Rick Blangiardi, dan Kepala Polisi Honolulu Arthur J. Logan. Dalam perjalanan menuju hotel, Presiden Lai juga disambut oleh komunitas Taiwan di Hawaii.
Pada hari yang sama, Presiden Lai berkunjung ke Museum Bishop, dan disambut oleh Direktur Museum Manu Kaiama dan CEO Dee Jay Mailer. Mereka kemudian membawa Presiden Lai menuju area taman untuk mendengarkan lagu-lagu tradisional, dan dilanjutkan dengan pengalungan rangkaian bunga oleh Dee Jay Mailer kepada Presiden Lai.
Pada sore hari waktu setempat, Presiden Lai melanjutkan kunjungan ke Badan Pengelolaan Darurat Hawaii (HI-EMA) serta Monumen Kapal Perang USS Arizona.
Saat tiba di HI-EMA, Presiden Lai disambut oleh Direktur James DS. Barros dan Gubernur Hawaii Josh Green. Setelah saling bertukar cendera mata, Presiden Lai melanjutkan kunjungan dengan melihat fasilitas di dalam HI-EMA serta berdiskusi dengan para petugas, untuk memahami mekanisme respons dalam bantuan bencana.
Malam harinya, Presiden Lai menghadiri jamuan makan malam bersama tokoh-tokoh masyarakat setempat dan komunitas masyarakat Taiwan di Honolulu. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Lai mengucapkan terima kasih kepada komunitas masyarakat Taiwan atas dukungan terhadap Taiwan di tingkat internasional. Ia menekankan bahwa demokrasi Taiwan adalah teladan bagi komunitas internasional, dan teknologi dan perekonomian Taiwan dapat membantu mendorong perkembangan dunia lebih lanjut. Ia percaya bahwa selama Taiwan bersatu dan bekerja keras, Taiwan dapat mengatasi berbagai tantangan dan meraih pengakuan lebih besar dari komunitas internasional.
Presiden Lai menjelaskan bahwa ini adalah perjalanan pertamanya ke negara-negara sahabat diplomatik Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau sejak menjabat pada tanggal 20 Mei 2024, dan dalam perjalanan ini ia singgah di Hawaii dan Guam. Presiden Lai mengucapkan terima kasih kepada komunitas Taiwan yang datang dari jauh untuk beramah-tamah.
Setelah perjuangan selama bertahun-tahun, demokrasi Taiwan kini telah menjadi teladan bagi masyarakat internasional. Teknologi dan ekonomi Taiwan juga berkontribusi pada perkembangan dunia, sementara semangat kedermawanan Taiwan telah diakui oleh komunitas internasional.
Presiden Lai juga mengatakan bahwa hal ini seperti tim baseball Taiwan dalam turnamen Premier 12. Pada awalnya, tim tersebut tidak diunggulkan, namun akhirnya berhasil meraih juara. Di masa lalu, komunitas internasional mungkin meremehkan Taiwan, tetapi selama kita bersatu dan bekerja keras, ia yakin bahwa Taiwan akan mendapatkan pengakuan yang lebih besar dari dunia internasional.