04/08/2025

Taiwan Today

Politik

Presiden Lai Ching-te dan Rombongan Tiba di Tuvalu

05/12/2024
Presiden Lai berharap kedua negara dapat mengembangkan kemitraan komprehensif melalui strategi yang lebih beragam, yang akan membawa kemajuan bagi kedua pihak sekaligus mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ini.
Setelah mengakhiri kunjungan kenegaraan di Kepulauan Marshall, Presiden Lai melanjutkan lawatan ke Tuvalu, dan tiba di Bandara Funafuti pada hari Rabu, 4 Desember 2024.
 
Presiden Lai Ching-te mengawali agenda kunjungan di Tuvalu dengan menghadiri jamuan kenegaraan yang selenggarakan oleh Perdana Menteri Tuvalu, Feleti Penitala Teo. Dalam acara tersebut, Presiden Lai mengucapkan terima kasih atas komitmen pemerintah Tuvalu untuk terus mempererat hubungan persahabatan antara Taiwan dan Tuvalu, serta berharap kedua negara dapat mempererat hubungan dan membuka lembaran baru dalam kerja sama di berbagai bidang.
 
Presiden Lai menyampaikan bahwa kunjungan luar negeri pertama yang dilakukan oleh Perdana Menteri Feleti Penitala Teo setelah menjabat adalah kunjungan ke Taiwan. Dalam rencana prioritas pemerintahannya, PM Teo juga secara khusus menyebutkan komitmen untuk terus memajukan hubungan erat antara Taiwan dan Tuvalu.
 
Dalam pidatonya, PM Teo menjelaskan bahwa di masa depan, hubungan ROC (Taiwan) dan Tuvalu akan terjalin semakin erat. Bertepatan dengan peringatan 45 tahun hubungan diplomatik kedua negara, Presiden Lai bersama Perdana Menteri Teo akan menandatangani Deklarasi Bersama tentang Penguatan Kemitraan Komprehensif, sebagai tonggak baru dalam kerja sama bilateral.
 
Presiden Lai juga menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Taiwan, Lin Chia-lung, dan Menteri Luar Negeri, Tenaga Kerja, dan Perdagangan Tuvalu, Paulson Panapa, akan menandatangani MOU untuk melanjutkan pemasangan kabel bawah laut Tuvalu. Saat ini, Taiwan juga tengah bekerja sama dengan negara-negara sehaluan, seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Selandia Baru, untuk memasang Kabel Pasifik Tengah (CPC). Kabel ini akan terhubung ke Tuvalu, meningkatkan kualitas komunikasi internasional negara tersebut.
 
Pada paruh pertama tahun depan, pembangunan gedung parlemen Tuvalu akan dimulai. Gedung parlemen, yang merupakan simbol tertinggi suara rakyat, didukung oleh Taiwan melalui partisipasi dalam proyek tersebut. Hal ini mencerminkan dukungan Taiwan kepada rakyat Tuvalu, melambangkan nilai-nilai demokrasi yang dijunjung bersama oleh kedua negara, serta sebagai wujud upaya untuk memperkuat demokrasi.
 
Pada hari yang sama, Presiden Lai bertemu dengan Gubernur Jenderal Tuvalu, Tofiga Vaevalu Falani, dan Perdana Menteri Feleti Penitala Teo. Presiden Lai menyoroti kerja sama erat antara Taiwan dan Tuvalu di berbagai bidang yang telah membuahkan hasil luar biasa. Ia juga menyampaikan pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, yang menjadi perhatian bersama kedua negara.
 
Presiden Lai berharap kedua negara dapat mengembangkan kemitraan komprehensif melalui strategi yang lebih beragam, yang akan membawa kemajuan bagi kedua pihak sekaligus mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan ini.
 
Berkat dukungan besar dari semua pihak selama bertahun-tahun, Taiwan dan Tuvalu telah menghasilkan banyak pencapaian penting di berbagai bidang. Perubahan iklim, sebagai salah satu isu penting yang dihadapi bersama, akan terus menjadi fokus kerja sama. Saat ini, Taiwan bersama Australia, Selandia Baru, dan negara lainnya sedang mendorong pelaksanaan proyek adaptasi pesisir Tuvalu, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan iklim Tuvalu. Upaya ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Taiwan dan Tuvalu.
 
Pada sore hari, tanggal 4 Desember, Presiden Lai mengakhiri lawatan di Tuvalu. Setelah menempuh penerbangan selama lebih dari 5 jam, pesawat kepresidenan tiba di Bandara Internasional Guam.
 

Terpopuler

Terbaru