17/07/2025

Taiwan Today

Politik

Presiden Lai Ching-te Hadiri Upacara Peringatan Hari HAM Sedunia 2024

09/12/2024
Presiden Lai juga menekankan bahwa demokrasi dan kebebasan sangat sulit diperoleh dan mudah hilang. Oleh karena itu, kita harus bersatu, bekerja sama, dan melipatgandakan upaya untuk melindungi demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia.
Presiden Lai Ching-te menghadiri Upacara Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Dunia 2024 untuk menyampaikan penghormatan dan mengucapkan terima kasih kepada para korban yang dengan berani berjuang demi demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia di Taiwan, Sabtu, 7 Desember 2024. Ia menekankan bahwa dalam perjalanan menuju demokrasi, keadilan transisi merupakan kebijakan yang sangat penting.
 
Presiden Lai menyampaikan bahwa kita harus berani menghadapi sejarah kelam di masa lalu, mengambil pelajaran, dan mencegah terulangnya kesalahan. Pemerintah akan mengambil langkah-langkah proaktif, berdialog dengan masyarakat secara terbuka, serta dengan teguh menjaga demokrasi, kebebasan, supremasi hukum, dan gaya hidup yang menghormati hak asasi manusia di Taiwan. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Taiwan yang adil dan berkelanjutan, serta Taiwan yang demokratis dan damai.
 
Dalam sambutannya, Presiden Lai menyampaikan bahwa ia baru saja menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau. Taiwan dan ketiga negara sahabat diplomatik tersebut memiliki budaya rumpun Austronesia yang menjadikan hubungan mereka bagaikan keluarga. Yang patut dikagumi adalah bahwa meskipun menghadapi ancaman otoritarianisme, ketiga negara sahabat ini tetap teguh dalam mempertahankan nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia. Kunjungan kenegaraan kali ini menandai dimulainya era baru diplomasi berbasis nilai, di mana demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia menjadi nilai-nilai yang dijunjung bersama, yang menghubungkan Taiwan dengan dunia, sekaligus menjadi gaya hidup yang harus dilindungi oleh setiap generasi.
 
Presiden Lai juga menekankan bahwa demokrasi dan kebebasan sangat sulit diperoleh dan mudah hilang. Oleh karena itu, kita harus bersatu, bekerja sama, dan melipatgandakan upaya untuk melindungi demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia. Presiden Lai menyampaikan penghormatan dan mengucapkan terima kasih kepada para korban yang telah berjuang demi demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia di Taiwan. Mereka telah menghadapi penindasan dari rezim otoriter dan menunjukkan semangat dan keteguhan hati yang luar biasa.
 
Presiden Lai berharap seluruh lapisan masyarakat terus memberikan dukungan agar jalan keadilan transisi di Taiwan dalam dilanjutkan, memastikan demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia tercapai sesuai tujuan ideal. Bulan lalu, Perdana Menteri Cho Jung-tai mengadakan pertemuan perdana “Komisi Promosi Keadilan Transisi Yuan Eksekutif”, dengan tujuan untuk mempercepat koordinasi lintas kementerian dalam menyelesaikan berbagai masalah dan tantangan.
 
Dalam upacara tersebut, Menteri Kebudayaan Li Yuan menyerahkan penghargaan kepada para donatur yang telah mendonasikan artefak bersejarah penting terkait hak asasi manusia, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam memperkaya koleksi nasional dan menjadi saksi sejarah.
 
Li Yuan juga menyatakan bahwa pencapaian Taiwan di bidang demokrasi dan kebebasan, tidak lepas dari kegigihan para korban di masa lalu yang mengalami penindasan otoriter, kehilangan kebebasan, bahkan nyawa mereka. Banyak dari mereka sudah mulai mengalami penderitaan sejak usia remaja.
 
Perwakilan dari Museum Nasional Hak Asasi Manusia (NHRM) turut hadir dalam kegiatan ini, dan menegaskan bahwa sebagai pusat pendidikan hak asasi manusia dan sejarah, perayaan Hari Hak Asasi Manusia Dunia memiliki makna simbolis yang besar. Pada hari yang sama, NHRM di Taman Jingmei juga menggelar pasar hak asasi manusia yang melibatkan organisasi, kelompok, penerbit, dan pekerja budaya. Acara ini dimeriahkan dengan pertunjukan seni serta kegiatan interaktif dengan masyarakat. Diharapkan, acara ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sejarah Taiwan, mendorong refleksi sosial, dan menciptakan dialog publik, sehingga nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia yang menjadi milik bersama masyarakat dapat terus terjaga.
 

Terpopuler

Terbaru