19/05/2025

Taiwan Today

Politik

Wawancara Eksklusif Wapres Hsiao Bi-khim dengan Jurnalis Stasiun TV Lithuania LRT

17/12/2024
Parlemen Belanda, Inggris, Kanada, dan Parlemen Eropa telah mengeluarkan resolusi yang menekankan pentingnya partisipasi Taiwan secara bermakna dalam organisasi internasional, serta menyatakan bahwa Resolusi 2758 PBB disalahartikan sehingga menghambat Taiwan membangun hubungan resmi dengan negara lain.  
Wakil Presiden Hsiao Bi-khim baru-baru ini melakukan wawancara eksklusif dengan “Lithuanian National Radio and Television” (LRT) dan menjawab berbagai pertanyaan mengenai hubungan lintas selat, serta hubungan antara Lithuania dan Taiwan.  
 
Wapres Hsiao Bi-khim menjelaskan Taiwan dan Lithuania memiliki banyak kesamaan. Kedua negara sama-sama memiliki sejarah yang kompleks dan pernah berjuang demi kebebasan serta demokrasi. Pasca invasi Rusia terhadap Ukraina, pemerintah-pemerintah otoriter seperti Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara semakin meningkatkan kerja sama. Pada momen seperti ini, negara-negara yang pernah mengalami intimidasi dan tekanan dari rezim otoriter serta berdiri di garis depan demokrasi, seperti Taiwan dan Lithuania, harus bersatu, bekerja sama, dan bersama-sama mempertahankan kebebasan serta melindungi demokrasi.
 
Taiwan ingin memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi global dan inovasi teknologi demi kemajuan umat manusia. Melalui upaya selama beberapa dekade, Taiwan telah berhasil membangun industri teknologi yang sangat kuat dan memasok chip semikonduktor canggih yang mendorong revolusi kecerdasan buatan (AI).
 
Pada saat penting dalam proses industrialisasi dunia ini, AI akan memainkan peran kunci, dan Taiwan berharap dapat bekerja sama dengan mitra-mitra sehaluan di seluruh dunia. Sementara itu, Lithuania memiliki banyak keunggulan, seperti penduduk yang rajin dan kreatif, serta kekuatan dalam industri laser, bioteknologi, dan teknologi keuangan. Semua ini sangat berharga bagi Taiwan dan memberikan banyak hal yang dapat dipelajari. Melalui kerja sama ekonomi bilateral, kedua negara dapat memperkuat perekonomian dan mengurangi ketergantungan pada rezim otoriter.  
 
Partisipasi Taiwan di panggung internasional selalu penuh tantangan. Bagi banyak negara, memperoleh keanggotaan dalam organisasi internasional dan menjalin hubungan diplomatik adalah sesuatu yang dianggap wajar, namun Taiwan harus berjuang keras untuk mencapai hal tersebut. Taiwan menghadapi intimidasi, isolasi, dan tekanan. Tiongkok menggunakan cara untuk menekan negara-negara yang mendukung Taiwan. Bagi Taiwan, semua ini tidak pernah mudah.
 
Menjawab pertanyaan mengenai rencana Taiwan mendirikan kedutaan besar di Lithuania , Wapres Hsiao Bi-khim menjelaskan mendirikan kedutaan besar di berbagai negara selalu menjadi harapan bagi Taiwan dan para diplomat Taiwan yang terus bekerja keras. Namun, sangat disayangkan saat ini Taiwan hanya memiliki hubungan diplomatik dengan belasan negara.
 
Republik Rakyat Tiongkok (PRC) terus melancarkan tekanan dan intimidasi yang membuat Taiwan sulit beroperasi di kancah internasional. Menghadapi ketidakadilan dan kesulitan yang tidak adil ini, ROC (Taiwan) bersyukur banyak negara yang memahami bahwa Resolusi 2758 Majelis Umum PBB telah didistorsi.
 
Parlemen Belanda, Inggris, Kanada, dan Parlemen Eropa telah mengeluarkan resolusi yang menekankan pentingnya partisipasi Taiwan secara bermakna dalam organisasi internasional, serta menyatakan bahwa Resolusi 2758 PBB disalahartikan sehingga menghambat Taiwan membangun hubungan resmi dengan negara lain.  
 
Rakyat Taiwan adalah rakyat yang cinta damai dan tidak ingin memicu konflik dengan siapa pun. Namun, perang antara Rusia dan Ukraina mengingatkan kita bahwa perdamaian tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang memang sudah sepantasnya. Wapres Hsiao Bi-khim menegaskan Taiwan harus memperkuat pertahanan dan membangun masyarakat yang lebih tangguh. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk belajar dari pengalaman negara lain.
 
Selama beberapa dekade terakhir, banyak negara Eropa mengembangkan strategi pertahanan masyarakat secara menyeluruh, yang tidak hanya melibatkan kekuatan militer tradisional, tetapi juga membangun ketahanan masyarakat sipil. Tujuan Taiwan adalah mencegah konflik melalui peningkatan kekuatan dan ketahanan diri, serta kemampuan pertahanan mandiri.
 

Terpopuler

Terbaru