Presiden Lai Ching-te mengirim surat pada tanggal 31 Januari 2025 kepada Paus Fransiskus sebagai tanggapan atas pesan dalam peringatan Hari Perdamaian Dunia ke-58.
Dalam surat tersebut, Presiden Lai menyatakan dukungannya terhadap seruan Paus Fransiskus agar komunitas global memulai perubahan budaya untuk mengakhiri tata kelola hubungan interpersonal dan internasional melalui eksploitasi dan penindasan, dan sebaliknya mewujudkan perdamaian sejati yang berkelanjutan.
Presiden Lai menjelaskan perang Rusia-Ukraina yang masih berkecamuk, serta berkembangnya rezim otoriter telah mengancam tatanan internasional berbasis aturan dan sangat berdampak pada perdamaian serta stabilitas di kawasan Indo-Pasifik maupun di seluruh dunia.
Sejalan dengan keyakinan Paus Fransiskus bahwa perang adalah kekalahan bagi semua pihak, Presiden Lai menegaskan bahwa komunitas internasional telah mencapai konsensus dalam menjaga perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan. Ia menambahkan bahwa Taiwan berkomitmen untuk melindungi kebebasan, kesetaraan, demokrasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Taiwan secara proaktif menerapkan diplomasi berbasis nilai serta Proyek Kemakmuran Sekutu Diplomatik untuk mempercepat pembangunan negara-negara mitra. Presiden Lai menambahkan bahwa Taiwan membantu mengurangi kemiskinan dengan memperkuat infrastruktur dasar, mentransfer teknologi, dan mengembangkan sumber daya manusia.
Menanggapi seruan Paus Fransiskus untuk membentuk kerangka keuangan global baru yang dapat secara bersama-sama mengatasi perubahan iklim, krisis pangan, dan tantangan lainnya, Presiden Lai menyampaikan harapannya agar organisasi internasional tidak lagi mengecualikan Taiwan karena alasan politik. Taiwan siap dan mampu menjalankan tanggung jawab internasionalnya untuk berkontribusi serta berbagi pengalaman berharga melalui platform global.
Presiden Lai mengakhiri suratnya dengan menyatakan bahwa Taiwan akan terus bekerja sama dengan Takhta Suci dalam memajukan perdamaian dunia melalui tindakan nyata, sekaligus mempertahankan nilai-nilai inti keadilan, demokrasi, kebebasan, dan perdamaian.