12/05/2025

Taiwan Today

Politik

Presiden Lai Ching-te Terima Kunjungan Delegasi Wakil PM Kerajaan Eswatini

12/02/2025
Presiden Lai Ching-te Terima Kunjungan Delegasi Wakil PM Kerajaan Eswatini
Presiden Lai Ching-te menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Kerajaan Eswatini, Thulisile Dladla, beserta delegasi di Istana Kepresidenan, Selasa, 11 Februari 2025. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Lai mengucapkan terima kasih atas dukungan berkelanjutan Eswatini terhadap partisipasi internasional Taiwan di berbagai forum dunia. Ia juga menegaskan bahwa Taiwan dan Eswatini memiliki hubungan kerja sama erat di bidang pertanian, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan. Presiden Lai berharap kedua negara dapat terus saling mendukung di kancah internasional serta bekerja sama demi kesejahteraan rakyat. 
 
Presiden Lai juga menyoroti peran penting Wakil Perdana Menteri Thulisile Dladla dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Thulisile Dladla telah mendorong berbagai kerja sama antara Taiwan dan Eswatini dalam isu-isu tersebut. Kini, sebagai Wakil Perdana Menteri, ia semakin aktif memperhatikan kelompok rentan serta meningkatkan kesejahteraan sosial. Presiden Lai menyatakan bahwa kebijakan ini sejalan dengan prioritas pemerintahannya, dan ia berharap dapat memperkuat kerja sama dengan Eswatini untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. 
 
Presiden Lai menegaskan bahwa baik Taiwan maupun Eswatini adalah negara yang cinta damai. Dalam menghadapi dinamika geopolitik global dan ancaman ekspansi otoritarianisme, ia berharap kedua negara terus berpegangan erat dan bekerja sama demi kepentingan rakyat masing-masing.
 
Wakil Perdana Menteri Dladla dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan adalah pilar utama dalam pembangunan suatu negara. Ia mengapresiasi kontribusi Taiwan dalam mendukung sektor pendidikan di Eswatini, termasuk melalui program beasiswa dari Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan). Berkat program ini, banyak mahasiswa Eswatini dapat menempuh pendidikan di Taiwan dalam bidang teknik, bisnis, dan kedokteran. Para lulusan program beasiswa tersebut kini telah kembali ke Eswatini dan berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Selain itu, kerja sama antara Taiwan dan Eswatini di bidang industri, teknologi, dan kesehatan telah menciptakan lebih banyak peluang kerja serta meningkatkan sistem layanan kesehatan Eswatini. 
 
Pada hari yang sama, Wakil Perdana Menteri Cheng Li-chun juga menerima delegasi Wakil Perdana Menteri Thulisile Dladla. Ia menyampaikan sambutan hangat mewakili Perdana Menteri Cho Jung-tai dan menegaskan bahwa Eswatini adalah salah satu sekutu paling penting bagi Taiwan. Cheng Li-chun mengapresiasi dukungan Eswatini dalam berbagai organisasi internasional. Dukungan ini mencerminkan hubungan diplomatik erat antara kedua negara yang telah terjalin selama lebih dari setengah abad. 
 
Cheng Li-chun juga menyoroti kemajuan Taiwan dalam isu kesetaraan gender, termasuk melalui pengesahan Undang-Undang Kesetaraan Gender di Tempat Kerja dan Undang-Undang Pendidikan Kesetaraan Gender. Taiwan telah meratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) dan memasukkannya ke dalam hukum domestik. Selain itu, Kantor Kesetaraan Gender di bawah Yuan Eksekutif juga telah dibentuk untuk mendorong kebijakan pengarusutamaan gender. Berkat berbagai upaya ini, pada tahun 2025, proporsi perempuan dalam legislatif Taiwan telah mencapai 41,6%, tertinggi di Asia.
 
Di bawah kepemimpinan Presiden Lai Ching-te, Taiwan terus memperjuangkan kebijakan kesetaraan gender. Prioritas pemerintah meliputi peningkatan partisipasi tenaga kerja perempuan, penguatan kebijakan pengasuhan anak dan perawatan lansia, pengurangan kesenjangan upah berbasis gender, serta mendorong perempuan untuk berkarier di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Selain itu, pemerintah juga mendukung perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan di sektor bisnis dan politik guna mempercepat kemajuan kesetaraan gender. 
 
Dalam pidatonya, Wakil Perdana Menteri Thulisile Dladla menegaskan bahwa sejak menjalin hubungan diplomatik lebih dari setengah abad lalu, Eswatini dan Taiwan telah menghadapi berbagai tantangan bersama tanpa pernah meninggalkan satu sama lain. Ia menekankan bahwa Eswatini tidak akan meninggalkan Taiwan dan akan tetap menjadi sekutu setia.   
 
Thulisile Dladla juga memuji ketahanan dan keberhasilan pembangunan Taiwan, yang telah memberikan manfaat bagi banyak negara. Secara khusus, ia mengapresiasi kontribusi Taiwan di bidang kesehatan, termasuk donasi peralatan medis canggih kepada Eswatini dan pengiriman dokter Taiwan untuk memberikan layanan kesehatan di negaranya. Ia menegaskan bahwa Taiwan telah memberikan sumbangsih besar bagi dunia, dan ia merasa bangga terhadap Taiwan.
 
 

Terpopuler

Terbaru