Presiden Lai Ching-te menerima kunjungan Anggota DPR Jepang Yuichiro Tamaki di Istana Kepresidenan, Senin, 24 Februari 2025. Presiden Lai menyampaikan bahwa Taiwan dan Jepang adalah mitra dagang penting, ia berharap kerja sama Taiwan-Jepang tidak hanya terbatas pada industri semikonduktor tetapi juga dapat diperluas ke bidang energi hidrogen dan pesawat nirawak (drone), untuk bersama-sama membangun “rantai pasokan non-merah”, menciptakan keuntungan ekonomi bagi kedua belah pihak, serta melindungi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik dan dunia.
Presiden Lai Ching-te juga menuturkan bahwa pada awal bulan ini, Jepang dan Amerika Serikat mengadakan pertemuan tingkat tinggi, dan seusai pertemuan tersebut, Jepang menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta menolak segala upaya yang menggunakan kekerasan atau intimidasi untuk mengubah status quo secara sepihak. Selain itu, Jepang juga mendukung partisipasi internasional Taiwan.
Presiden Lai menegaskan bahwa baik Taiwan maupun Jepang merupakan anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab. Ia menyambut baik hubungan Jepang-Amerika yang semakin erat dan berharap Taiwan, Jepang, dan Amerika Serikat dapat bekerja sama untuk menjadi kekuatan yang teguh dalam melindungi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Dalam pidato tanggapannya, Yuichiro Tamaki menyampaikan ini adalah kunjungan pertamanya ke Taiwan, dan ia mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Presiden Lai serta pejabat anggota jajaran kabinet lainnya. Ia menegaskan bahwa hubungan Taiwan-Jepang saat ini terjalin lebih erat dari sebelumnya. Hal ini merupakan buah dari upaya gigih Presiden Lai untuk memajukan hubungan kedua negara sejak menjabat.
Yuichiro Tamaki juga menegaskan bahwa situasi global terus berubah, dan Taiwan, Jepang, serta kawasan Indo-Pasifik menghadapi perubahan besar. Ia yakin bahwa hubungan Taiwan-Jepang akan semakin berkembang. Seperti yang dikatakan Presiden Lai, pertemuan tingkat tinggi antara Jepang dan Amerika Serikat baru-baru ini telah membuahkan hasil yang signifikan. Jepang-AS telah menyatakan komitmen yang jelas untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta menolak dengan tegas segala upaya untuk mengubah status quo secara sepihak melalui kekerasan atau intimidasi.
Pada hari yang sama, Wakil Presiden Hsiao Bi-khim menerima kunjungan anggota Dewan Penasihat Jepang, Tsuneo Kitamura, dan Gubernur Prefektur Yamaguchi, Tsugumasa Muraoka, di Istana Kepresidenan.
Wapres Hsiao Bi-khim mengucapkan terima kasih atas upaya dan dukungan Tsuneo Kitamura dan Tsugumasa Muraoka dalam mendorong hubungan Taiwan-Jepang, serta kerja sama di bidang ekonomi, budaya, dan pendidikan.
Dalam pidatonya, Wapres Hsiao Bi-khim menyatakan bahwa Taiwan dan Prefektur Yamaguchi memiliki hubungan erat yang telah terjalin dalam jangka waktu yang lama. Prefektur Yamaguchi adalah kampung halaman dan tempat tinggal mendiang mantan Perdana Menteri Abe Shinzo. Sepanjang hidupnya, Abe Shinzo berupaya membangun kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, yang menjadi dasar keyakinan bersama antara Taiwan dan Jepang dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Tidak hanya itu, Prefektur Yamaguchi telah lama menjalin hubungan erat dengan Kota Tainan. Presiden Lai sebelumnya pernah menjabat sebagai Wali Kota Tainan, dan Tainan juga merupakan kampung halaman Wapres Hsiao Bi-khim.