19/06/2025

Taiwan Today

Politik

OAC: Kerja Sama Maritim Taiwan-Jepang Suatu Keharusan untuk Keamanan dan Stabilitas Regional

26/03/2025
Saat ini, Taiwan dan Jepang menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin serius, sehingga memperkuat kerja sama menjadi suatu keharusan demi menjaga keamanan dan stabilitas regional.
Delegasi dari Sasakawa Peace Foundation Jepang, yang dipimpin oleh Direktur Nobukatsu Hara, melakukan kunjunga perdana ke Dewan Urusan Kelautan (OAC) dan disambut langsung oleh Kepala OAC, Kuan Bi-ling, Senin, 24 maret 2025.
 
Dalam kesempatan ini kedua belah pihak melakukan diskusi mendalam mengenai kerja sama dan pengembangan di bidang kelautan, untuk mempererat kerja sama antara Taiwan dan Jepang dalam aspek keamanan maritim serta pembangunan berkelanjutan.
  
Kuan Bi-ling menyampaikan bahwa Taiwan dan Jepang telah lama menjalin hubungan erat, terutama dalam hal keamanan maritim yang saling bergantung. Kedua belah pihak perlu menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya laut secara bersama-sama.
  
Menghadapi kompleksitas tantangan maritim di kawasan ini, Taiwan dan Jepang tidak hanya telah menandatangani MOU Kerja Sama Pengelolaan Sampah Laut, tetapi juga terus melakukan latihan bersama dalam pencegahan bencana dan penyelamatan di laut.
 
Kuan Bi-ling yakin bahwa melalui dialog kebijakan, saling berbagi informasi, dan pertukaran teknologi, kedua belah pihak dapat meningkatkan kemampuan dalam pemantauan maritim, respons terhadap bencana, dan pengelolaan sumber daya laut.
  
Sasakawa Peace Foundation adalah organisasi nirlaba yang sangat berpengaruh di Jepang dan telah lama berkomitmen terhadap perdamaian dan stabilitas global. Yayasan ini juga merupakan mitra yang tak tergantikan dalam hubungan persahabatan antara Taiwan dan Jepang.
 
Lembaga kebijakan maritim di bawahnya, Ocean Policy Research Institute (OPRI), secara aktif mendorong tata kelola maritim dan kerja sama regional, serta memiliki interaksi yang baik dengan Dewan Urusan Kelautan dalam pengembangan SDM profesional dan pertukaran akademik. Pertemuan kali ini tidak hanya menegaskan kembali hubungan erat antara Taiwan dan Jepang, tetapi juga meletakkan dasar yang kuat bagi kerja sama yang lebih erat dalam bidang maritim.
  
Kuan Bi-ling secara khusus menyebutkan bahwa mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, adalah tokoh yang pertama kali mengusulkan prakarsa “Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka”.
 
Praksarsa tersebut membentuk wacana strategis bagi kawasan Indo-Pasifik dengan visi jangka panjang, dan telah menjadi fondasi penting bagi perdamaian dan kemakmuran regional serta mempererat kerja sama antarnegara sehaluan. Saat ini, Taiwan dan Jepang menghadapi tantangan keamanan maritim yang semakin serius, sehingga memperkuat kerja sama menjadi suatu keharusan demi menjaga keamanan dan stabilitas regional.
 

Terpopuler

Terbaru