30/04/2025

Taiwan Today

Politik

Presiden Lai Terima Kunjungan Peserta NextGen CNAS di Istana Kepresidenan

24/04/2025
Presiden Lai menegaskan bahwa terdapat konsensus internasional yang tinggi bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan merupakan elemen penting bagi keamanan dan kemakmuran global. Menghadapi ancaman militer Tiongkok, Taiwan telah mengajukan Rencana Aksi Empat Pilar Perdamaian.
Presiden Lai Ching-te menerima kunjungan delegasi peserta Shawn Brimley Next Generation National Security Leaders Program (NextGen) yang diselenggarakan oleh Center for a New American Security (CNAS) di Istana Kepresidenan, Rabu, 23 April 2025.
 
Dalam sambutannya, Presiden Lai mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat atas kelanjutan penjualan senjata kepada Taiwan, yang telah mendukung upaya Taiwan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasional, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
  
Presiden Lai juga menyatakan bahwa Taiwan akan mendorong kebijakan “Taiwan plus one”, yaitu pengaturan kerja sama baru antara Taiwan dan AS, serta membentuk “tim investasi Taiwan di AS” untuk memperluas investasi dan mempererat kerja sama perdagangan antara kedua belah pihak. Prakarsa ini diharapkan dapat mengurangi defisit perdagangan dan mendorong pembangunan yang saling menguntungkan. 
Tahun ini, jumlah delegasi yang berkunjung ke Taiwan jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, memperlihatkan meningkatnya perhatian generasi pemimpin AS masa depan terhadap Taiwan.
CNAS adalah wadah pemikir (think tank) terkemuka yang berbasis di Washington, DC, dengan fokus pada kebijakan keamanan nasional dan pertahanan Amerika Serikat. Program NextGen Fellowship milik CNAS telah mencetak banyak individu berbakat di bidang keamanan nasional dan urusan luar negeri. Tahun ini, jumlah delegasi yang berkunjung ke Taiwan jauh lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, memperlihatkan meningkatnya perhatian generasi pemimpin AS masa depan terhadap Taiwan.
   
Presiden Lai menegaskan bahwa terdapat konsensus internasional yang tinggi bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan merupakan elemen penting bagi keamanan dan kemakmuran global. Menghadapi ancaman militer Tiongkok, Taiwan telah mengajukan Rencana Aksi Empat Pilar Perdamaian.
 
Pertama, Taiwan secara aktif melaksanakan reformasi militer, memperkuat ketahanan di bidang pertahanan berbasis masyarakat, serta meningkatkan anggaran pertahanan hingga lebih dari 3 persen PDB.
Taiwan berdiri bersama negara-negara demokratis lainnya untuk menunjukkan kekuatan dalam pencegahan konflik dan mencapai perdamaian melalui kekuatan.
Kedua, memperkuat ketahanan ekonomi. Mengingat pentingnya kemajuan ekonomi, Taiwan tidak bisa lagi bergantung pada satu pasar saja. Oleh karena itu, Taiwan mengambil langkah untuk tetap berakar di dalam negeri sambil memperluas kehadiran global dan memasarkan produk ke seluruh dunia. Upaya ini telah membuahkan hasil nyata.
  
Ketiga, Taiwan berdiri bersama negara-negara demokrasi lainnya untuk menunjukkan kekuatan dalam pencegahan konflik dan mencapai perdamaian melalui kekuatan.
 
Keempat, Taiwan bersedia untuk melakukan pertukaran dan kerja sama dengan Tiongkok di bawah prinsip kesetaraan dan martabat, demi tercapainya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. 
 
Ketua Delegasi, Michele Flournoy, menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan pada saat yang krusial, di tengah perubahan dan volatilitas tinggi dalam lingkungan geostrategis global, serta banyaknya ketidakpastian. Ia menyatakan bahwa dengan nilai-nilai yang dijunjung bersama, semangat terhadap demokrasi dan hak asasi manusia yang sama, serta kepentingan bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan dialog, kerja sama, dan mencari peluang  dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas regional.

Terpopuler

Terbaru