Menteri Luar Negeri Lin Chia-lung telah menyelesaikan kunjungan lima hari ke Kerajaan Eswatini sebagai utusan khusus presiden dan kembali ke Taiwan pada tanggal 26 April 2025.
Pada hari terakhir kunjungannya, Menlu Lin Chia-lung, disaksikan oleh Menteri Luar Negeri Eswatini, Pholile Shakantu, dan Menteri Pariwisata, Jane Mkhonta, mengumumkan bahwa Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) akan bekerja sama dengan organisasi konservasi satwa liar Big Game Parks untuk mendorong upaya pelestarian satwa liar.
Setiap spesies merupakan bagian penting dalam menjaga kelangsungan hidup umat manusia dan tidak boleh diabaikan.
Dalam sambutannya, Menlu Lin Chia-lung menyampaikan apresiasi atas kontribusi Big Game Parks dalam upaya konservasi, dan menegaskan bahwa Taiwan sangat menjunjung tinggi pentingnya keanekaragaman hayati. Setiap spesies merupakan bagian penting dalam menjaga kelangsungan hidup umat manusia dan tidak boleh diabaikan.
Selain mengutamakan pelestarian ekosistem, Taiwan juga telah mengesahkan “Undang-Undang Konservasi Satwa Liar” dan mengadopsi “Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah” (CITES) ke dalam hukum nasional, dengan tekad kuat untuk menghentikan eksploitasi ilegal sumber daya alam.
Dalam kunjungan ini, Menlu Lin Chia-lung memimpin delegasi besar yang terdiri dari perwakilan sektor industri. Kunjungan ini tidak hanya menegaskan pentingnya hubungan Taiwan dengan Eswatini, tetapi juga mempererat persahabatan dan kerja sama antara kedua negara.
Dalam kunjungan ini, Menlu Lin Chia-lung memimpin delegasi besar yang terdiri dari perwakilan sektor industri. Kunjungan ini tidak hanya menegaskan pentingnya hubungan Taiwan dengan Eswatini, tetapi juga mempererat persahabatan dan kerja sama antara kedua negara.
Kunjungan ini tidak hanya menegaskan pentingnya hubungan Taiwan dengan Eswatini, tetapi juga mempererat persahabatan dan kerja sama antara kedua negara.
Menlu Lin Chia-lung juga menyempatkan diri untuk mengunjungi gedung gawat darurat dan ruang operasi Rumah Sakit Pemerintah Mbabane yang dibangun dengan bantuan Taiwan, serta mengunjungi pabrik yang dioperasikan oleh pengusaha Taiwan di Eswatini.