22/05/2025

Taiwan Today

Politik

Dr. Ashop Philippe: Hanya dengan Partisipasi Taiwan, Jaringan Data Kesehatan Dunia Dapat Benar-Benar Utuh

19/05/2025
Dr. Ashop Philippe menegaskan ia mendukung penuh keikutsertaan Taiwan dalam WHO. Hanya dengan keikutsertaan Taiwan, jaringan data kesehatan dunia dapat benar-benar utuh, representatif, dan mencerminkan realitas global.
Delegasi yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan, Chiu Tai-yuan, tiba di Jenewa pada 17 Mei 2025 untuk memulai rangkaian kegiatan diplomasi internasional guna mendorong partisipasi Taiwan dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Majelis Kesehatan Dunia (WHA).
 
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan, Chiu Tai-yuan, memimpin delegasi berangkat ke Jenewa untuk memulai rangkaian kegiatan diplomasi internasional yang bertujuan untuk mendorong partisipasi Taiwan dalam WHO dan WHA. Delegasi tersebut tiba di Jenewa pada tanggal 17 Mei dan keesokan harinya mengadakan pertemuan dengan tiga tokoh terkemuka Asosiasi Medis Dunia (WMA).
  
Didirikan pada tahun 1947, WMA adalah asosiasi medis independen berskala internasional terbesar di dunia yang beranggotakan asosiasi profesi kedokteran dari 112 negara. WMA memiliki misi untuk mempromosikan etika kedokteran dan menetapkan standar etika medis yang berlaku secara global. Deklarasi Helsinki yang dirumuskan oleh WMA telah menjadi acuan etik utama dalam penelitian medis internasional dan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan kedokteran modern.
  
Pada tahun 2016, WMA mengadakan kongres di Taipei, dengan Chiu Tai-yuan, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Asosiasi Dokter Taiwan, memimpin sidang dan mengumumkan Deklarasi Taipei yang menandai pencapaian penting dalam sejarah kedokteran global terkait basis data biologis.
 
Seusai pertemuan, delegasi Taiwan bersama WMA mengadakan konferensi pers untuk menyampaikan pesan kuat kepada komunitas internasional, yaitu mendukung partisipasi Taiwan dalam sistem kesehatan global.
Menurut Dr. Ashop Philippe, kinerja Taiwan dalam bidang medis dan kesehatan masyarakat telah lama mencapai standar internasional. Data yang dihasilkan Taiwan memiliki nilai referensi tinggi bagi komunitas global dan sangat penting dalam upaya bersama mengatasi tantangan kesehatan lintas negara.
Ketua WMA Dr. Ashop Philippe menegaskan bahwa salah satu misi utama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah mengumpulkan data medis dan kesehatan masyarakat dari seluruh dunia sebagai dasar pengambilan keputusan demi meningkatkan kesehatan umat manusia. Ia menyoroti bahwa tanpa partisipasi Taiwan, integritas data global akan terdampak secara signifikan.
  
Menurut Dr. Ashop Philippe, kinerja Taiwan dalam bidang medis dan kesehatan masyarakat telah lama mencapai standar internasional. Data yang dihasilkan Taiwan memiliki nilai referensi tinggi bagi komunitas global dan sangat penting dalam upaya bersama mengatasi tantangan kesehatan lintas negara.
 
Dr. Ashop Philippe menegaskan ia mendukung penuh keikutsertaan Taiwan dalam WHO. Hanya dengan keikutsertaan Taiwan, jaringan data kesehatan dunia dapat benar-benar utuh, representatif, dan mencerminkan realitas global.
  
Sementara itu, pada 16 Mei 2025, para ketua bersama Formosa Club kawasan Eropa, termasuk anggota Parlemen Eropa dan parlemen dari 29 negara, menyampaikan surat terbuka kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Surat tersebut ditandatangani oleh 534 anggota parlemen dan menegaskan dukungan mereka agar Taiwan diundang untuk menghadiri Sidang ke-78 WHA serta diikutsertakan dalam mekanisme dan kegiatan WHO.
 
Surat tersebut juga ditembuskan kepada Presiden Dewan Uni Eropa António Costa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Kaja Kallas.
  
Dalam surat tersebut, ditegaskan bahwa pengucilan Taiwan dari sistem kesehatan global telah menghambat akses informasi dan berbagi keahlian, yang pada akhirnya membahayakan keamanan kesehatan dunia. Mereka menekankan bahwa Taiwan telah memberikan peringatan penting pada awal wabah SARS tahun 2003 dan pandemi COVID-19 pada akhir 2019, namun diabaikan karena tidak termasuk dalam mekanisme komunikasi International Health Regulations (IHR). 
 
Surat tersebut juga menolak dalih hukum untuk mengecualikan Taiwan. Mereka menegaskan bahwa Resolusi 2758 PBB dan Resolusi 25.1 WHA tidak pernah menyebut Taiwan, apalagi memberikan kewenangan kepada Republik Rakyat Tiongkok (PRC) untuk mewakili Taiwan di sistem PBB.
 
Formosa Club di parlemen di Eropa, termasuk dari Belanda, Inggris, Ceko, Belgia, serta Kanada, telah secara terbuka menyerukan interpretasi yang tepat terhadap Resolusi 2758 PBB dan mendukung partisipasi Taiwan secara bermakna dalam organisasi internasional.
 
Formosa Club kawasan Eropa menegaskan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang fundamental. Taiwan memiliki sistem layanan kesehatan yang kuat serta semangat kerja sama internasional yang tinggi, dan oleh karena itu seharusnya dilibatkan dalam WHO untuk memperkuat profesionalisme, kredibilitas, dan iklusivitas organisasi tersebut.
 
Mereka menyeru WHO untuk menjunjung prinsip universalitas, netralitas, dan profesionalisme, serta memulihkan status pengamat WHA bagi Taiwan. Dengan demikian, Taiwan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat global dan turut mewujudkan misi WHO, yaitu "Memajukan kesehatan, melindungi dunia, dan melayani kaum rentan".

Terpopuler

Terbaru