23/05/2025

Taiwan Today

Politik

Upaya Taiwan Bergabung dengan WHO dan WHA Raih Dukungan Komunitas Internasional

20/05/2025
Sebanyak 11 negara sahabat diplomatik yang merupakan anggota resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah secara resmi mengajukan proposal kepada Sekretariat WHO agar Taiwan diundang sebagai pengamat dalam sidang WHA tahun ini. Mereka juga meminta agar usulan tersebut dimasukkan sebagai agenda tambahan dalam sidang WHA.
Sidang WHA ke-78 telah dimulai pada tanggal 19 Mei 2025 di Jenewa. Sebelum pertemuan tersebut dimulai Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) mengucapkan terima kasih atas dukungan kuat dari berbagai negara dan organisasi internasional terhadap partisipasi Taiwan.
 
Berkat upaya intensif MOFA dan kantor perwakilan di luar negeri, Taiwan telah menerima dukungan dari negara-negara anggota G7, lebih dari 50 negara dari lembaga eksekutif dan legislatif, Uni Eropa, Parlemen Eropa, serta dari kantor perwakilan negara-negara sehaluan.
  
Sebanyak 11 negara sahabat diplomatik yang merupakan anggota resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah secara resmi mengajukan proposal kepada Sekretariat WHO agar Taiwan diundang sebagai pengamat dalam sidang WHA tahun ini. Mereka juga meminta agar usulan tersebut dimasukkan sebagai agenda tambahan dalam sidang WHA.
 
Selain itu, Perdana Menteri Saint Lucia, Philip J. Pierre, juga secara pribadi mengirim surat kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendesak agar Taiwan diikutsertakan. Parlemen Guatemala, Palau, serta Saint Kitts dan Nevis juga telah mengesahkan resolusi dukungan untuk Taiwan.
  
Dukungan dari negara-negara sehaluan juga terus meningkat. Sejak dilantiknya pemerintahan baru di Amerika Serikat, tercatat lebih dari sepuluh kali pernyataan publik yang menegaskan dukungan terhadap partisipasi internasional Taiwan. Dalam pernyataan bersama usai KTT antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Ishiba Shigeru pada Februari lalu, untuk pertama kalinya dukungan terhadap keikutsertaan Taiwan dalam organisasi internasional secara bermakna dicantumkan secara eksplisit.
  
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, juga berulang kali menyatakan dukungan dalam rapat dengar pendapat kongres, wawancara media massa, dan dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Jepang dan Korea Selatan.
 
AS bahkan dua kali menyuarakan dukungan untuk Taiwan dalam sidang Komite Eksekutif WHO (EB) pada bulan Februari, dan pada bulan April secara terbuka membantah penggunaan keliru Resolusi Majelis Umum PBB 2758 oleh Tiongkok dalam sidang Dewan Keamanan PBB. AS menegaskan bahwa resolusi tersebut tidak mengecualikan Taiwan dari sistem PBB maupun forum multilateral lainnya.
  
Dari badan legislatif, Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 5 Mei mengesahkan Taiwan International Solidarity Act, yang menyerukan pemerintah AS untuk melawan upaya Tiongkok mendistorsi Resolusi 2758 dengan tujuan menekan Taiwan. Selain itu, sembilan badan legislatif negara bagian di AS juga telah mengesahkan resolusi serupa yang mendukung keikutsertaan Taiwan dalam organisasi internasional.
  
Dalam pernyataan bersama usai Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 pada bulan Maret lalu, kembali ditegaskan dukungan terhadap partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional. Uni Eropa juga telah menyampaikan dukungan serupa pada 15 Mei, serta mengakui kontribusi signifikan Taiwan dalam bidang layanan kesehatan digital.
 
Parlemen Eropa, pada bulan Februari tahun ini, juga mengesahkan laporan pelaksanaan Common Foreign and Security Policy (CFSP) dengan dukungan suara mayoritas, yang secara eksplisit mencantumkan dukungan terhadap partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional terkait.
 
Kementerian Luar Negeri (MOFA Taiwan) mengucapkan terima kasih kepada perwakilan dari Inggris, Prancis, Australia, Kanada, Ceko, Jerman, Jepang, dan Lithuania di Taiwan, yang selama lima tahun berturut-turut mengeluarkan pernyataan bersama menjelang pembukaan WHA. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Taiwan dapat memberikan kontribusi besar dalam diskusi WHA dan menyatakan bahwa tidak ada alasan yang sah untuk mengecualikan Taiwan dari forum tersebut. Mereka juga menyoroti bahwa pengecualian terhadap Taiwan bertentangan dengan semangat inklusivitas dan kerja sama kesehatan global yang dijunjung dalam Piagam Pendirian WHO.

Terpopuler

Terbaru