23/05/2025

Taiwan Today

Politik

Presiden Surangel Whipps : Dukungan Taiwan terhadap Palau Tidak Akan Kami Lupakan

21/05/2025
Dengan bekerja sama, Taiwan dan Palau mampu menghadapi tantangan regional dan global sekaligus mendorong pembangunan bersama.
Presiden Lai Ching-te menyambut kunjungan Presiden Republik Palau, Surangel Whipps Jr. dengan upacara kenegaraan, Selasa, 20 Mei 2025.
 
Dalam pidato sambutannya, Presiden Lai menyampaikan bahwa tahun ini menandai 26 tahun hubungan diplomatik antara Taiwan dan Palau, sebuah perjalanan kerja sama erat yang terus berkembang, saling mendukung, serta mampu mengatasi berbagai tantangan. Ia menyampaikan harapannya agar kedua negara terus mempererat hubungan dan bersama-sama memberikan kontribusi lebih besar bagi dunia.
 
Upacara kenegaraan tersebut digelar pukul 16.00 di halaman depan Istana Kepresidenan, ditandai dengan dentuman 21 kali meriam kehormatan, lagu kebangsaan kedua negara, serta inspeksi pasukan kehormatan.
  
Usai upacara penyambutan, Presiden Lai bersama Wakil Presiden Hsiao Bi-khim menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Surangel Whipps Jr. di Istana Kepresidenan. Keduanya juga menyaksikan penandatanganan dua perjanjian penting, yaitu Perjanjian Kerja Sama Teknis serta Perjanjian Pelatihan dan Pertukaran Diplomat.
Presiden Lai menjelaskan bahwa Taiwan dan Palau menjalin kerja sama erat di berbagai bidang, termasuk perubahan iklim, pendidikan, pertanian dan perikanan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, olahraga, dan budaya.
Presiden Lai mengucapkan terima kasih kepada Palau yang tetap mendukung partisipasi internasional Taiwan, meskipun tekanan geopolitik di kawasan Pasifik terus meningkat. Ia berharap kerja sama bilateral dapat terus diperluas ke bidang-bidang baru, demi kemajuan ekonomi dan sosial kedua negara, sekaligus berkontribusi terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.
  
Presiden Lai menambahkan bahwa setiap kunjungannya ke Palau dan setiap pertemuan dengan Presiden Whipps selalu mengingatkan dirinya bahwa Taiwan dan Palau ibarat satu keluarga. Kedua negara merupakan negara maritim dengan warisan budaya Austronesia yang sama, serta berbagi nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia.
  
Ia mengingatkan, pada Desember tahun lalu, kunjungan luar negeri pertamanya sebagai presiden dilakukan ke Palau untuk merayakan HUT ke-30 kemerdekaan Palau dan peringatan 25 tahun hubungan diplomatik dengan Taiwan, suatu bukti eratnya persahabatan kedua negara. 
 
Presiden Lai menjelaskan bahwa Taiwan dan Palau menjalin kerja sama erat di berbagai bidang, termasuk perubahan iklim, pendidikan, pertanian dan perikanan, kesehatan, bantuan kemanusiaan, olahraga, dan budaya. Penandatanganan dua perjanjian hari ini menunjukkan komitmen kedua negara terhadap kerja sama yang lebih luas dan kemitraan yang semakin mendalam. Ia meyakini bahwa dengan bekerja sama, Taiwan dan Palau mampu menghadapi tantangan regional dan global sekaligus mendorong pembangunan bersama.
Presiden Whipps menutup pidatonya dengan menekankan bahwa tantangan yang berhasil diatasi bersama telah memperkuat hubungan Taiwan-Palau. Hubungan kemitraan ini dibangun atas dasar saling percaya, saling menghormati, dan visi bersama akan masa depan yang lebih baik.
Presiden Whipps dalam pidatonya menyatakan bahwa meskipun baru akan merayakan 26 tahun hubungan diplomatik, Taiwan telah menjadi mitra setia Palau sejak beberapa dekade lalu. Ia menyebutkan bahwa kerja sama bilateral yang saat ini berkembang merupakan kelanjutan dari hubungan yang sudah terjalin sejak Desember 1984.
  
Kerja sama tersebut meliputi sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, energi terbarukan, infrastruktur, sektor swasta, pariwisata, serta perubahan iklim, semua demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat tatanan sosial Palau. Presiden Whipps juga mengenang solidaritas Taiwan selama masa pandemi COVID-19, saat kedua negara meluncurkan “travel bubble Taiwan-Palau”. Saat itu, Presiden Lai bahkan secara langsung mengunjungi Palau dan membuka kembali rute penerbangan langsung dua kali seminggu, yang kini telah ditingkatkan menjadi empat kali seminggu. “Dukungan ini tidak akan pernah kami lupakan,” tegasnya.
 
Pada malam harinya, Presiden Lai dan Wakil Presiden Hsiao menjamu Presiden Whipps dan ibu negara dalam jamuan kenegaraan di Istana Kepresidenan. Dalam sambutannya, Presiden Lai menyampaikan harapannya untuk terus mendorong pertukaran pariwisata dan kerja sama olahraga dengan Palau, serta memperkuat posisi bersama di panggung internasional.
 
Presiden Whipps dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Palau akan menjadi tuan rumah Forum Kepulauan Pasifik pada tahun 2026, dan akan terus bekerja sama erat dengan Taiwan demi memastikan kesuksesan acara tersebut. Ia menegaskan dukungan teguh Palau terhadap Taiwan, khususnya menghadapi upaya apa pun yang bertujuan membungkam atau mengucilkan mitra-mitra demokrasi. “Palau akan selalu berdiri bersama Taiwan,” ujarnya.
 
Presiden Whipps menutup pidatonya dengan menekankan bahwa tantangan yang berhasil diatasi bersama telah memperkuat hubungan Taiwan-Palau. Hubungan kemitraan ini dibangun atas dasar saling percaya, saling menghormati, dan visi bersama akan masa depan yang lebih baik. Ia menyatakan bahwa di bidang energi bersih, pendidikan, kesehatan cerdas, dan pariwisata, perjalanan bersama kedua negara baru saja dimulai. “Dengan bersatu, kita menjadi lebih kuat,” tandasnya.

Terpopuler

Terbaru