Presiden Lai Ching-te bersama Wakil Presiden Hsiao Bi-khim menyambut kunjungan Presiden Republik Kepulauan Marshall, Hilda C. Heine, dengan upacara militer kehormatan.
Presiden Lai Ching-te bersama Wakil Presiden Hsiao Bi-khim menyambut kunjungan Presiden Republik Kepulauan Marshall, Hilda C. Heine, dengan upacara militer kehormatan di Istana Kepresidenan, Selasa, 3 Juni 2025.
Seusai upacara militer, kedua kepala negara menggelar pertemuan bilateral dan bersama-sama menyaksikan penandatanganan surat pernyataan niat (LOI) mengenai kerja sama pertukaran olahraga serta MOU pembentukan dana beasiswa. Presiden Lai juga memimpin seremoni peluncuran pinjaman pembelian pesawat.
Dalam pidato sambutannya, Presiden Lai mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan parlemen Kepulauan Marshall atas dukungan jangka panjang terhadap partisipasi internasional Taiwan, serta atas dukungan teguh yang disuarakan di berbagai forum global. Ia berharap agar hubungan diplomatik kedua negara terus diperkuat melalui kerja sama erat di berbagai bidang, demi mewujudkan prinsip saling menguntungkan dan pembangunan bersama, serta menciptakan lebih banyak kesejahteraan bagi rakyat kedua negara.
Presiden Heine juga mengumumkan bahwa ia akan menyerahkan resolusi bersama dari rakyat dan pemerintah Kepulauan Marshall kepada Presiden Lai, yang menegaskan kembali dukungan kuat terhadap rakyat dan pemerintah ROC Taiwan.
Presiden Lai menjelaskan bahwa dalam kunjungannya ke Kepulauan Marshall, ia merasakan eratnya hubungan antara kedua negara di bidang kesehatan, pertanian, dan pendidikan. Ia juga menekankan bahwa berkat dukungan berkelanjutan dari Presiden Heine terhadap Taiwan, kerja sama kedua negara kini telah meluas ke isu-isu penting seperti pemberdayaan perempuan dan perubahan iklim.
Sementara itu, Presiden Heine dalam pidato tanggapannya menyampaikan bahwa tahun ini menandai 27 tahun hubungan diplomatik antara Taiwan dan Kepulauan Marshall. Ia menyatakan kebanggaannya atas persahabatan yang terus berkembang dan kokoh antara kedua negara, yang didasari pada warisan budaya Austronesia yang sama, saling menghormati sistem demokrasi masing-masing, serta komitmen kuat terhadap nilai-nilai fundamental seperti kebebasan, keadilan, dan supremasi hukum.
Presiden Heine juga mengumumkan bahwa ia akan menyerahkan resolusi bersama dari rakyat dan pemerintah Kepulauan Marshall kepada Presiden Lai, yang menegaskan kembali dukungan kuat terhadap rakyat dan pemerintah ROC Taiwan. Ia juga menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa segera mengambil tindakan untuk mengakhiri pengucilan tidak adil terhadap 23 juta rakyat Taiwan dari sistem PBB.
Presiden Lai menganugerahkan bintang kehormatan “Order of Brilliant Jade” kepada Presiden Heine sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah.
Pada siang hari yang sama, Presiden Lai Ching-te dan Wakil Presiden Hsiao Bi-khim mengadakan jamuan kenegaraan untuk Presiden Heine disertai upacara penganugerahan bintang kehormatan di Istana Kepresidenan.
Presiden Lai menganugerahkan bintang kehormatan “Order of Brilliant Jade” kepada Presiden Heine sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah. Ia menyatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan simbol penghormatan dari seluruh rakyat Taiwan atas persahabatan, hubungan diplomatik dan dukungan tulus oleh Presiden Heine.
Dalam pidatonya setelah menerima penghargaan, Presiden Heine menyatakan dirinya merasa sangat terhormat atas penganugerahan bintang kehormatan “Order of Brilliant Jade” ROC Taiwan. Ia menerima kehormatan tersebut dengan penuh rasa syukur, kerendahan hati, dan tanggung jawab besar. Ia menyadari bahwa sejak pertama kali diberikan pada tahun 1933, ordo ini hanya dianugerahkan kepada segelintir individu terpilih. Ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Lai atas kehormatan luar biasa tersebut.