Taiwan Today

Presiden Lai Ching-te menyambut Presiden Republik Guatemala, Bernardo Arévalo, dengan upacara militer kehormatan di Istana Kepresidenan, Kamis, 5 Juni 2025.
 
Kunjungan perdana Presiden Arévalo ini menegaskan hubungan diplomatik yang teguh dan persahabatan erat antara kedua negara. Presiden Lai menegaskan bahwa kerja sama bilateral Taiwan-Guatemala terjalin semakin erat dan beragam dalam beberapa tahun terakhir, dan akan terus dikembangkan melalui program-program yang sejalan dengan tren global demi mendorong kemakmuran bersama.
  
Upacara kenegaraan dimulai pukul 10.30 pagi dengan penghormatan 21 tembakan meriam dan pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara. Kemudian dilanjutkan dengan pidato oleh Presiden Lai dan Presiden Arévalo.

Presiden Lai menyampaikan dalam hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 90 tahun, kedua negara selalu saling mendukung. Kerja sama dalam bidang kesehatan, pendidikan, budaya, teknologi, dan perdagangan, telah membuahkan banyak hasil konkret. Selanjutnya, Taiwan dan Guatemala akan terus mendorong program-program yang saling menguntungkan, memperkuat pertukaran pemuda, serta memperluas program beasiswa dan pelatihan talenta di bidang teknologi tinggi dan ICT demi memperkuat pembangunan dan kemakmuran kedua negara.
  
Dalam sambutannya, Presiden Arévalo menyatakan ia merasa sangat terhormat dapat mewakili pemerintah dan rakyat Guatemala mengunjungi Taiwan. Ia menyebut sambutan ini sebagai bentuk saling menghormati dan persahabatan yang kokoh antara kedua negara. Kunjungan ini menjadi lebih bermakna karena berlangsung di tengah peringatan 90 tahun hubungan diplomatik Taiwan-Guatemala. Delegasi Guatemala terdiri dari Menteri Luar Negeri, Menteri Ekonomi, Kepala Staf Kepresidenan, dan Kepala Biro Pers, yang bertujuan untuk membuka babak baru dalam hubungan bilateral.

Seusai upacara kenegaraan, Presiden Lai bersama Wakil Presiden Hsiao Bi-khim mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Arévalo. Kedua kepala negara juga menandatangani MOU tentang kerja sama di bidang semikonduktor, serta menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama. Presiden Lai berharap agar hubungan Taiwan dan Guatemala terjalin semakin erat dan menciptakan lebih banyak peluang kerja sama, bersama-sama memberikan kontribusi bagi perkembangan demokrasi global serta stabilitas dan kemakmuran kawasan.
  
Presiden Lai juga menggarisbawahi bahwa kerja sama Taiwan dan Guatemala terus berkembang di berbagai bidang seperti kesehatan masyarakat, pertanian, dan pemberdayaan perempuan. Salah satu capaian penting tahun ini adalah peluncuran program pelatihan semikonduktor, di mana 28 pemuda Guatemala datang ke Taiwan untuk mengikuti pelatihan. Program ini tidak hanya menandai awal penting dalam pengembangan talenta teknologi bilateral, tapi juga menjadi hasil nyata dari “Proyek Kesejahteraan Negara Sahabat Diplomatik”. 
 
Presiden Arévalo menegaskan bahwa hubungan yang dimiliki oleh Guatemala dan ROC Taiwan adalah hubungan diplomatik yang teguh bagaikan hubungan saudara, dan hubungan kemitraan yang dapat diandalkan. Ia berharap kedua negara dapat terus memperkuat mekanisme kerja sama yang ada, menjelajahi peluang kerja sama baru, dan semakin mempererat hubungan di berbagai sektor. Nilai-nilai universal seperti saling pengertian, perdamaian, kebebasan, demokrasi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia menjadi fondasi kuat bagi persahabatan Taiwan-Guatemala, dan atas dasar inilah kerja sama masa depan diyakini akan terus berkembang