Presiden Taiwan Lai Ching-te menerima kunjungan delegasi dari Prancis yang dipimpin oleh Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Prancis-Taiwan, Marie-Noëlle Battistel, di Istana Kepresidenan, Kamis, 12 Juni 2025.
Lebih lanjut, Presiden Lai menjelaskan bahwa Prancis adalah pelopor dalam perjuangan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan, nilai-nilai yang juga sangat dijunjung tinggi oleh Taiwan. Ia menyoroti berbagai langkah parlemen Prancis yang menunjukkan komitmennya terhadap Taiwan, seperti resolusi tahun 2021 yang mendukung partisipasi Taiwan dalam organisasi internasional serta pengesahan “Undang-Undang Pertahanan Tujuh Tahun” pada 2023 yang menjadikan Prancis sebagai negara pertama di dunia yang melindungi kebebasan navigasi di Selat Taiwan melalui undang-undang.
Dalam menghadapi tantangan geopolitik dan ekonomi global, Presiden Lai juga menekankan pentingnya kerja sama antara Taiwan dengan negara-negara yang memiliki kesamaan nilai, termasuk Prancis. Ia berharap agar kedua negara terus bekerja sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik serta mendorong kemakmuran global.
Marie-Noëlle Battistel dalam pidato tanggapannya menyampaikan bahwa kunjungan mereka kali ini memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan Taiwan-Prancis di berbagai bidang, termasuk ekonomi, budaya, hubungan antar-masyarakat, dan diplomasi. Para anggota delegasi juga akan melakukan pertemuan dengan pejabat pemerintah dan lembaga penelitian di Taiwan.
Marie-Noëlle Battistel menambahkan bahwa mereka turut menyaksikan pentingnya kerja sama Taiwan dan Prancis dalam bidang energi, semikonduktor, pemuda, dan kebudayaan, serta isu-isu krusial seperti kecerdasan buatan (AI) dan disinformasi, yang berdampak langsung terhadap keamanan banyak negara. Ia menutup dengan menekankan bahwa hubungan kemitraan antara Taiwan dan Prancis semakin erat, dan bahwa mendukung perdamaian Taiwan sama artinya dengan mendukung perdamaian dunia.