Pemerintah juga akan secara berkala meninjau serta menyempurnakan langkah-langkah strategis untuk membangun ketahanan pertahanan masyarakat yang lebih stabil dan kokoh.
Presiden Lai Ching-te memimpin rapat ke-4 Komisi Ketahanan Pertahanan Seluruh Masyarakat dan menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengintegrasikan sumber daya serta kekuatan dari berbagai kementerian dan lembaga, Kamis, 26 Juni 2025.
Pemerintah juga akan secara berkala meninjau serta menyempurnakan langkah-langkah strategis untuk membangun ketahanan pertahanan masyarakat yang lebih stabil dan kokoh.
Presiden Lai menyampaikan bulan Juli 2025 ditetapkan sebagai “Bulan Persatuan Nasional”. Melalui pelaksanaan Latihan Han Kuang dan Latihan Ketahanan Perkotaan, Taiwan akan menunjukkan kepada dunia tekad kuat masyarakat dalam mempertahankan diri dan melindungi tanah air.
"Melindungi Taiwan bukanlah semata tanggung jawab militer, melainkan juga cerminan dari kehendak seluruh rakyat," tegas Presiden Lai. Di mana pun berada, setiap individu, setiap peran, dan setiap kontribusi merupakan bagian tak tergantikan dari sistem keamanan nasional. Hanya dengan keterlibatan dan kesadaran seluruh rakyat, pertahanan nasional dapat berfungsi secara maksimal, menjaga kestabilan dan memperkuat persatuan Taiwan dalam menghadapi berbagai tantangan.
Di samping pasukan yang tangguh, Taiwan juga memerlukan kehadiran polisi untuk menjaga ketertiban, petugas pemadam kebakaran dan tenaga medis untuk pertolongan darurat, serta peran vital dari aparatur sipil negara, pelaku usaha, relawan masyarakat, dan seluruh warga negara.
Latihan Han Kuang ke-41 akan berlangsung selama 10 hari 9 malam, mulai tanggal 9 hingga 18 Juli 2025. Dalam latihan ini, tentara nasional akan melaksanakan skenario pelatihan tempur secara realistis, dengan fokus pada Penanganan gangguan di wilayah abu-abu (gray zone); Penyebaran pasukan siaga dengan respons cepat; Penguatan sistem komunikasi strategis; Pemulihan kekuatan tempur pasukan cadangan; Pengaturan pertahanan berlapis dan mendalam; Uji efektivitas perlengkapan militer terbaru; Peningkatan kapasitas dukungan logistik; Koordinasi antara militer dan sipil.
Sementara itu, “Latihan Ketahanan Perkotaan 2025,”telah dilaksanakan sejak 10 April tahun ini, dan dilakukan di delapan wilayah, yaitu Kabupaten Lienchiang, Kabupaten Hualien, Kota Keelung, Kota Hsinchu, Kabupaten Taitung, Kabupaten Penghu, Kabupaten Kinmen, dan Kota Chiayi.
Di samping pasukan yang tangguh, Taiwan juga memerlukan kehadiran polisi untuk menjaga ketertiban, petugas pemadam kebakaran dan tenaga medis untuk pertolongan darurat, serta peran vital dari aparatur sipil negara, pelaku usaha, relawan masyarakat, dan seluruh warga negara.
Presiden Lai menegaskan, “Kesiapsiagaan adalah kunci untuk menjamin keamanan. Dari kesiapan mental hingga perencanaan nyata, semua ini merupakan langkah terbaik dalam menghadapi bencana alam maupun berbagai skenario ekstrem.” Hanya dengan kesadaran kolektif dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, pertahanan nasional dapat bekerja secara optimal, menjadikan Taiwan tetap tangguh dan semakin bersatu menghadapi segala tantangan.