06/07/2025

Taiwan Today

Politik

PM Cho Tegaskan Komitmen Pemerintah terhadap Kemanan Nasional dan Keselamatan Rakyat

03/07/2025
Taiwan, yang berada pada posisi strategis di garis depan antara demokrasi dan otoritarianisme, terus menghadapi gangguan dari pesawat dan kapal militer Tiongkok.
Perdana Menteri Cho Jung-tai menghadiri acara pembukaan pameran “Perisai Pelindung: Pameran Pengalaman Pengungsian Serangan Udara”, Selasa, 2 Juli 2025. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Presiden Lai Ching-te telah mencanangkan bulan Juli sebagai “Bulan Persatuan Nasional”. Pemerintah berharap seluruh rakyat dapat menjadi bagian dari sistem keamanan nasional dan bersama-sama melangkah menuju negara dan masyarakat yang lebih aman.
  
Melalui pameran ini, PM Cho mengajak masyarakat untuk memahami bagaimana negara akan memberikan perlindungan di tengah bencana alam, perubahan lingkungan ekstrem, maupun konflik besar. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan selalu siap, dan keselamatan rakyat adalah prioritas utama. Untuk itu, partisipasi aktif dari seluruh masyarakat sangatlah penting dalam menghadapi berbagai tantangan dan potensi bencana. 
 
PM Cho juga menyoroti ketidakpastian situasi geopolitik global saat ini, termasuk perang Rusia-Ukraina yang belum usai, serta memanasnya konflik di Timur Tengah. Bentuk peperangan modern juga berubah dengan cepat, di mana ancaman bisa datang dari laut, darat, maupun udara. Taiwan, yang berada pada posisi strategis di garis depan antara demokrasi dan otoritarianisme, terus menghadapi gangguan dari pesawat dan kapal militer Tiongkok. Selain potensi konflik militer, Taiwan juga diperhadapkan dengan risiko bencana alam yang sewaktu-waktu dapat memengaruhi kehidupan dan keselamatan masyarakat, sehingga semakin menegaskan pentingnya persatuan nasional dan kesiapsiagaan bencana.
 
Menteri Dalam Negeri Liu Shyh-fang turut hadir dalam acara pembukaan mendampingi PM Cho Jung-tai, dan menjelaskan bahwa pameran ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai fasilitas pengungsian udara dan prosedur tanggap darurat, serta menjadikan kesadaran kebencanaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
 
Liu Shyh-fang menambahkan bahwa kesiapan menghadapi serangan udara tidak hanya diperkuat melalui latihan, tetapi juga melalui peningkatan kemampuan kolektif masyarakat dalam merespons secara tanggap terhadap situasi ekstrem. Ia menegaskan hal ini adalah “tugas harian kita semua”. Dengan mempersiapkan perlengkapan evakuasi sejak dini dan memahami prosedur pengungsian, masyarakat akan mampu bertindak cepat saat menghadapi keadaan darurat, saling membantu, dan bergotong royong menjaga keselamatan lingkungan tempat tinggal.

Terpopuler

Terbaru