"Forum Pendidikan Tinggi Taiwan-Indonesia 2018" yang berakhir pada tanggal 8 November kemarin menghasilkan penandatanganan MOU di bidang pelatihan dan pendidikan kejuruan. MOU tersebut ditandatangani oleh Kepala TETO (Taiwan Economic and Trade Office) Indonesia, John Chen, dan Kepala KDEI (Kantor Dagang Ekonomi Indonesia) Taipei, Didi Sumedi. Upacara penandatanganan turut disaksikan oleh Wakil Menteri Pendidikan, Yao Leeh-ter dan Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kemristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi) RI, Hari Purwanto. Penandatanganan MOU ini merupakan kelanjutan dari MOU kerja sama di bidang pendidikan tinggi yang dilaksanakan pada tahun 2011 antara Taiwan dan Indonesia.
Penandatanganan MOU ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerja sama di bidang pendidikan kejuruan, khususnya di bidang pelatihan untuk guru dan siswa, peningkatan pertukaran magang dalam sistem pendidikan kejuruan, serta pemberian beasiswa. Sejak tahun 2008, pejabat dari berbagai instansi terkait di lingkungan Kemristekdikti telah berulang kali melakukan kunjungan dan menghadiri program-program pelatihan di Taiwan, serta memberangkatkan para dosen dari berbagai universitas di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan S3 di universitas Taiwan. Hari Purwanto mengatakan, "Pak menteri sangat terkesan dan mengakui kualitas pendidikan tinggi, dan pendidikan kejuruan di Taiwan, beliau juga berharap agar kami dapat mempelajari dengan baik pengalaman yang dibagikan Taiwan dalam bidang tersebut.
Di bawah kerangka pelaksanaan Kebijakan Baru Arah Selatan (New Southbound Policy, NSP), saat ini jumlah pelajar dari Indonesia yang datang menimba ilmu di Taiwan semakin bertambah, bidang studi yang diminati meliputi jasa perhotelan dan restoran, teknik, bisnis, dan keperawatan. Melalui penandatanganan MOU ini, kedua belah pihak berharap jumlah pelajar unggul dari Indonesia yang melanjutkan studi di Taiwan dapat semakin bertambah.