28/04/2025

Taiwan Today

Sosial

Taiwan Ciptakan Alat Penangkap Nyamuk Dilengkapi Teknologi Kecerdasan Buatan

07/01/2019
Tim peneliti NHRI menggabungkan teknologi sensor pencitraan optik dan kecerdasan buatan, yang dapat mengidentifikasi gaya terbang dan cara mendarat nyamuk. Alat ini memiliki tingkat ketepatan diatas 90%, dan modal yang dibutuhkan hanya sekitar NT $2.000-4.000. (Foto oleh CNA)

Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) kini tidak hanya digunakan untuk mengenali wajah manusia, tetapi juga bisa digunakan untuk mengenali wajah nyamuk. Institut Penelitian Kesehatan Nasional (National Health Research Institute, NHRI) berhasil menciptakan alat penangkap nyamuk yang dapat mengidentifikasi nyamuk penyebar demam berdarah dalam waktu 0,07 detik.

Salah seorang peneliti ilmu kedokteran nano dan rekayasa biomedis NHRI, Liao Lun-de, menyatakan bahwa beberapa tahun ini penyakit demam berdarah dan virus Zika telah menjadi sebuah tantangan besar bagi upaya pencegahan wabah penyakit. Kedua penyakit tersebut terutama disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegyti dan Aedes albopictus. Namun, alat penangkap nyamuk yang saat ini tersedia hanya berfungsi untuk membasmi nyamuk, dan tidak dapat mengenali jenis nyamuk. Nyamuk yang berhasil ditangkap dalam keadaan mati, sehingga tidak dapat dilakukan pengetesan apakah di dalam tubuh nyamuk tersebut terdapat virus penyakit.

Tim peneliti NHRI menggabungkan teknologi sensor pencitraan optik dan kecerdasan buatan, yang dapat mengidentifikasi gaya terbang dan cara mendarat nyamuk. Ketika nyamuk terbang masuk ke dalam lubang yang terdapat pada alat, sensor pencitraan optik akan mengambil 18.000 gambar dalam waktu 0,07 detik, untuk mengenali apakah nyamuk tersebut adalah nyamuk penyebar virus. Alat ini memiliki tingkat ketepatan diatas 90%, dan modal yang dibutuhkan hanya sekitar NT $2.000-4.000.

Alat penangkap nyamuk yang umum digunakan saat ini adalah alat penangkap serangga bersifat adhesif (serangga melekat pada sebuah permukaan dan tidak dapat bergerak), dan selain nyamuk, alat tersebut juga dihinggapi oleh serangga lainnya seperti kecoa dan lalat. Namun alat penangkap nyamuk buatan NHRI, secara spesifik memiliki kemampuan untuk menarik nyamuk, dan nyamuk yang ditangkap tetap dalam keadaan hidup. Nyamuk yang tertangkap dapat diteliti, untuk mengidentifikasi apakah nyamuk tersebut memiliki virus.

Setelah seekor nyamuk tertangkap dan diidentifikasi, hasil identifikasi akan dikirim melalui sebuah sistem yang terintegrasi dengan sistem geografis, sehingga dapat mendeteksi keberadaan virus khususnya di wilayah-wilayah yang rawan terjangkit. Alat ini dapat secara efektif membantu mencegah dan mengurangi risiko terjadinya penyebaran penyakit.

Terpopuler

Terbaru