Taiwan telah mengembangkan pembudidayaan daun teh selama hampir seratus tahun, dan kini produk teh Taiwan telah dikenal luas oleh masyarakat mancanegara. Teh merah Taiwan ditanam pada ketinggian 600-800 meter di atas permukaan laut, dan dapat mempertahankan cita rasanya yang khas walaupun telah diseduh berkali-kali. Karakteristik teh merah seperti ini hanya dimiliki oleh daun teh India dan Sri Lanka yang ditanam pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut.
Produk teh Taiwan mulai dikenal luas sekitar tahun 1931, terutama daun teh yang berasal dari Sun Moon Lake. Saat itu toko-toko teh di Dihua Street Taipei, selalu meminta sampel kepada petani sebelum menetapkan harga, tetapi khusus untuk teh dari Sun Moon Lake, mereka tidak meminta sample atau mencicipi, tetapi langsung dipajang di etalase untuk dijual kepada konsumen.
Saat ini terdapat lima jenis teh merah Taiwan, yaitu teh nomor 7, nomor 8, nomor 18, nomor 21, dan nomor 23 yang baru diumumkan pada bulan Mei tahun ini. Teh nomor 23 adalah satu-satunya teh dengan jenis daun kecil. Akhir tahun ini, COA akan memperkenalkan jenis teh tersebut kepada para petani, dan kira-kira dua tahun kemudian siap untuk masuk ke pasaran.
Kelima jenis teh ini mewakili proses perkembangan produksi daun teh di Taiwan. Sebelum tahun 1976, target produksi adalah pasar luar negeri, tetapi pada kurun waktu 1976 dan 1999, produk teh Taiwan mendapat persaingan ketat dari India dan Sri Lanka. Kemudian setelah tahun 1999, barulah produk teh Taiwan bangkit kembali.
Pada tahun 1931 di zaman pendudukan Jepang, orang Jepang membawa bibit pohon teh Assam dari India ke Taiwan untuk dibudidayakan dan diekspor ke luar negeri. Hingga pada tahun 1973, daun teh tersebut berhasil dikembangkan menjadi daun teh yang serupa dengan daun teh Assam, dan diberi nama daun teh nomor 7 dan nomor 8.
Tahun 1971 adalah tahun keemasan bagi industri teh Taiwan. Saat itu ekspor produk teh Taiwan per tahunnya bisa mencapai 20.000-30.000 ton, bahkan pernah menyentuh angka 40.000 ton (5.800 ton di antaranya adalah daun teh dari Sun Moon Lake)
Setelah masa keemasan tersebut, industri teh Taiwan memasuki masa pasang surut selama 20 tahun, tetapi berhasil bangkit kembali setelah tahun 1999, kemudian lahirlah daun teh nomor 18, dan daun teh nomor 21 di tahun 2008.
Daun teh nomor 18 dan 21 adalah teh jenis premium (unggulan) dari Sun Moon Lake, dan dijual seharga NT $2.000-6.000 untuk kemasan seberat 600 gram.
Kelima jenis teh ini juga memiliki keunikan masing-masing. Para penggemar minuman bubble tea biasanya memilih daun teh nomor 7 dan 8, karena cocok untuk dicampur dengan susu cair, dan memiliki cita rasa yang mirip dengan daun teh Assam. Daun teh nomor 18 sangat digemari oleh pelanggan dari Eropa dan Amerika, karena cocok untuk dinikmati bersama kayu manis dan daun mint. Sementara itu, daun teh nomor 21 memiliki keharuman seperti bunga, dan biasa dinikmati oleh masyarakat Taiwan. Keempat daun teh ini memiliki keharuman yang kental dengan sedikit rasa sepet. Sedangkan daun teh nomor 23 yang baru selesai dikembangkan tahun ini, memiliki keharuman buah lemon dan pomelo, dan ditujukan untuk menarik selera generasi muda.