Mulai tanggal 19 Juli 2019, penumpang penerbangan yang berasal dari Rusia harus melewati pemeriksaan menyeluruh, termasuk bagasi jinjing. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran flu babi Afrika. Penumpang yang melanggar ketentuan dengan membawa produk daging babi dari kawasan terjangkit, akan dikenakan denda sebesar NT $200.000.
Sejak langkah pencegahan ini dilakukan hingga 23 Juli 2019, petugas telah menyita 1958 produk daging, dan menemukan 88 di antaranya positif terjangkit virus flu babi Afrika (82 produk dari Tiongkok, 6 produk dari Vietnam).
Pada mulanya Dewan Pertanian (COA) memperkirakan tingkat penyebaran flu babi Afrika di Tiongkok akan mulai menurun, tetapi ternyata akhir-akhir ini malah terlihat semakin meningkat. Beberapa ahli bahkan mengatakan saat ini sedang terjadi gelombang penyebaran tertinggi yang kedua, dan Tiongkok akan mulai kekurangan pasokan daging babi dari kuartal ketiga dan keempat tahun ini, hingga kuartal pertama tahun depan. Jika hal tersebut terjadi, maka harga daging babi dunia akan mengalami kenaikan.
Saat ini Rusia telah menjadi salah satu negara yang resmi terjangkit flu babi Afrika. Karena sejak bulan Mei tahun ini penerbangan langsung Taiwan-Rusia kembali dibuka, pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap barang bawaan penumpang sebagai langkah antisipasi.
Jumlah denda yang dikenakan untuk pelanggaran pertama adalah sebesar NT $200.000 dan pelanggaran selanjutnya adalah sebesar NT $1.000.000.
Negara yang telah dicantumkan sebagai kawasan terjangkit flu babi Afrika adalah Tiongkok, Macau, Hong Kong, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Korea Utara, Korea Selatan, dan Rusia.