Pada tanggal 10 Desember 2019 yang lalu, MOTC telah mengeluarkan ijin beroperasi untuk maskapai penerbangan Starlux. Ijin tersebut dikeluarkan setelah menerima hasil pemeriksaan dan uji kelayakan terhadap persiapan beroperasi Starlux Airlines dari Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan (ACC).
Mantan Direktur Utama Eva Air, Chang Kuo-wei, telah mengumumkan pendirian Starlux Airlines sejak bulan November 2016. Namun sebelum menerima ijin beroperasi, seperti maskapai penerbangan lainnya, Starlux Airlines harus menunggu penyelesaian proses Sertifikat Operator Penerbangan (AOC) dari Administrasi Aeronautika Sipil Taiwan (CAA).
Pada bulan Maret tahun 2018, Starlux Airlines telah menyampaikan dokumen pengajuan operasional kepada CAA, dan menurut prosedur yang berlaku, CAA harus melakukan inspeksi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan navigasi, dan pemeliharaan pesawat dengan mengacu pada peraturan pengelolaan industri transportasi penerbangan sipil.
Direktur Humas Starlux Airlines, Nie Kuo-wei mengatakan, setelah menerima ijin beroperasi, Starlux Airlines akan mengajukan kode komunikasi radio kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), serta mengajukan kode penerbangan ke Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) untuk keperluan penomoran penerbangan dan pemesanan tiket. Setelah itu, Starlux Airlines akan mengajukan sertifikasi jalur penerbangan ke CAA.
Menurut rencana, Starlux Airlines akan mulai melakukan penerbangan perdana pada tanggal 23 Januari 2020 mendatang. Pada tahap awal beroperasi, maskapai tersebut akan menggunakan pesawat lorong tunggal A321neo dengan tujuan penerbangan ke Asia Tenggara dan Asia Timur, yaitu Macau, Danang (Vietnam), dan Penang (Malaysia).
Tahun ini, Starlux Airlines juga telah menandatangani kontrak dengan Airbus untuk melakukan pembelian 17 buah pesawat seri A350. Menurut rencana, serah-terima pesawat akan dilakukan mulai akhir tahun 2021 hingga 2024, dan penambahan jalur penerbangan ke Amerika Serikat akan dimulai pada tahun 2022.